Festival di Sungai Gangga Dilarang Dokter, Pemerintah India Beri Izin

Ziarah keagamaan ini dikhawatirkan bisa menjadi superspreader event di tengah COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jan 2022, 17:02 WIB
Foto tahun 2021: Ritual di pertemuan Sungai Ganga dan Yamuna di Prayagraj, India. Kasus COVID-19 sedang meningkat di negara itu. Dok: AP Photo/Rajesh Kumar Singh

Liputan6.com, Prayagraj - Jutaan warga Hindu di India diprediksi akan ziarah di sungai Gangga untuk ritual keagamaan. Pakar kesehatan khawatir acara itu bisa menjadi lokasi superspreader COVID-19 di tengah hadirnya varian Omicron.

Sejak Jumat kemarin, puluhan ribu orang sudah datang ke Sangam yang menjadi tempat bertemunya sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati di kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh. Mereka ingin merayakan Festival Magh Mela, tulis laporan The National, Minggu (16/1/2022).

Para peziarah akan mandi di Gangga untuk membersihkan dosa. 

Selama sekitar 40 hari ke depan, jutaan warga Hindu diprediksi akan mengikut festival itu. Mereka akan menetap di Ganga selama satu bulan.

Pada tahun 2021, lonjakan kasus di India juga dikaitkan dengan festival keagamaan. Kasus COVID-19 harian di India mencapai 264 ribu pada Jumat kemarin, tetapi jumlah pasien di rumah sakit masih relatif rendah. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pakar Kesehatan Minta Batalkan, Pemerintah Jalan Terus

Seorang pria Kashmir menanyakan sampel usap hidungnya untuk COVID-19 di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Sabtu (15/1/2022). Pihak berwenang di bagian Kashmir India mengumumkan pembatasan penuh pergerakan yang tidak penting selama akhir pekan untuk mengekang COVID-19. (AP Photo/Dar Yasin)

Acara festival ini dikhawatirkan bisa menyebarkan COVID-19 begitu para peziarah kembali ke daerahnya masing-masing.

Pakar kesehatan telah meminta agar festival di Uttar Pradesh dibatalkan saja. Akan tetapi, pemerintah memutuskan festival berjalan terus dengan mengikuti protokol kesehatan.

Shesh Mani Pandey, pejabat senior yang mengurus acara ini, berkata hanya orang-orang yang sudah divaksin COVID-19 yang boleh ikut acara. Peziarah harus menunjukkan sertifikat vaksinasi.

Ada pula pemeriksaan thermal scanning di gerbang-gerbang masuk.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

Infografis Antisipasi & Pencegahan Gelombang III Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya