Kapal Karam di Sabah Malaysia, Korban Diduga Hanyut ke Perairan Indonesia

Kecelakaan kapal terjadi di perairan Batu Payung, Tawau, Sabah, Malaysia Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 06.33 petang waktu setempat

oleh Abelda RN diperbarui 03 Jan 2022, 05:00 WIB
Basarnas Tarakan kirim bantuan untuk korban kecelakaan kapal di Sabah Malaysia, Sabtu(1/1/20222).

Liputan6.com, Balikpapan - Sebuah kecelakaan kapal terjadi di perairan Batu Payung, Tawau, Sabah, Malaysia Sabtu (1/1/2022), sekitar pukul 06.33 petang waktu setempat.

Diketahui, kapal nahas tersebut memuat sembilan orang penumpang dari Kampung Hidayat, hendak berlibur di perairan Batu Payung.

Berdasarkan laporan Maritime Rescue Coordination Centre (MRCC) Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia dalam insiden kecelakaan kapal tersebut enam orang penumpang dinyatakan selamat, dua orang meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam proses pencarian pihak terkait di Sabah.

Dalam proses pencarian satu korban yang belum ditemukan, pihak MRCC Kota Kinabalu telah menerjunkan dua unit kapal untuk proses pencarian dan evakuasi.

Hanya saja, satu orang penumpang yang dinyatakan hilang ini diduga kuat hanyut di perairan Indonesia, setelah membaca arus laut dan arah mata angin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Respons Basarnas Tarakan

Basarnas Tararakan kirim bantuan pertolongan kepada Malaysua, Sabtu (1/1/2022).

Dengan adanya insiden kecelakaan tersebut, pihak MRCC pun meminta bantuan dari Basarnas Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) guna membantu pencarian dan evakuasi. Hingga akhirinya, tim SAR dari Basarnas Tarakan diterjunkan ke lokasi yang dekat dengan lokasi kejadian di perairan Indonesia.

"Benar, dari Basarnas Tarakan telah menerima laporan adanya kecelakaan kapal di perairan Malaysia, diduga salah satu korban terbawa arus laut hingga ke perairan Indonesia sehingga Basarnas Tarakan diminta bantuan untuk proses pencarian," kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin melalui siaran persnya, Minggu (2/1/2022).

Dari data yang ada, Amiruddin menerangkan, kecelakaan laut yang menyebabkan kapal dengan sembilan orang penumpang itu karam terjadi, pada 1 Januari 2022 waktu setempat di perairan Batu Payung. Di mana, enam orang penumpang dinyatakan selamat, dua ditemukan meninggal dunia dan satu dinyatakan hilang.

"Satu korban yang hilang ini diperkiran hanyut masuk ke perairan Indonesia, sehingga dari pihak Malaysia meminta bantuan untuk proses pencarian di wilayah perbatasan perairan Indonesia dan Malaysia," terang Kepala Basarnas.

3 dari 3 halaman

Daftar Korban Kecelakaan

Drone kapal pencari korban kecelakaan YOLO-Boat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Dengan adanya insiden kecelakaan tersebut, pihak MRCC pun meminta bantuan dari Basarnas Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) guna membantu pencarian dan evakuasi. Hingga akhirinya, tim SAR dari Basarnas Tarakan diterjunkan ke lokasi yang dekat dengan lokasi kejadian di perairan Indonesia.

"Benar, dari Basarnas Tarakan telah menerima laporan adanya kecelakaan kapal di perairan Malaysia, di duga salah satu korban terbawa arus laut hingga ke perairan Indonesia sehingga Basarnas Tarakan diminta bantuan untuk proses pencarian," kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin melalui siaran persnya, Minggu (2/1/2022).

Dari data yang ada, Amiruddin menerangkan, kecelakaan laut yang menyebabkan kapal dengan sembilan orang penumpang itu karam terjadi, pada 1 Januari 2022 waktu setempat di perairan Batu Payung. Di mana, enam orang penumpang dinyatakan selamat, dua ditemukan meninggal dunia dan satu dinyatakan hilang.

"Satu korban yang hilang ini diperkiran hanyut masuk ke perairan Indonesia, sehingga dari pihak Malaysia meminta bantuan untuk proses pecarian di wilayah perbatasan perairan Indonesia dan Malaysia," terang Kepala Basarnas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya