Bola Ganjil: Rogoh Kocek Sendiri demi Wujudkan Transfer Idaman

Pindah klub jadi salah satu jalan bagi pesepak bola untuk meningkatkan karier. Bagi yang beruntung, mereka juga bisa menemukan kebahagiaan. Tidak heran jika mereka melakukan berbagai cara demi mewujudkannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Jan 2022, 00:30 WIB
Pemain baru Manchester City, Jack Grealish berpose saat diperkenalkan di Stadion Etihad, Senin (9/8/2021). Manchester City memecahkan ekor transfer Inggris dengan mendatangkan Jack Grealish dari Aston Villa dengan harga £100 juta ($139 juta). (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Jakarta - Pindah klub jadi salah satu jalan bagi pesepak bola untuk meningkatkan karier. Bagi yang beruntung, mereka juga bisa menemukan kebahagiaan.

Namun, kecuali bebas ikatan kontrak, berganti seragam itu tidak selalu mudah dan terlepas dari tangan mereka. Nasib mereka bergantung kepada dua pihak.

Pertama jelas klub yang memegang hak kepemilikan. Mereka memegang kontrol atas segalanya dan dapat menolak setiap pinangan yang masuk. Salah satunya dengan membanderol harga tinggi demi mengusir para pengagum aset mereka.

Kedua adalah klub peminat. Mereka baru bergerak jika klub pemilik mau bernegosiasi. Kalau tidak, keseriusan dalam mendapatkan jasa sang pemain pun diuji. Di sini pemain bakal mengetahui siapa yang lebih menginginkan mereka, apakah klub pemilik atau peminat.

Situasi ini membuat pemain tidak memiliki kuasa. Namun, ada beberapa yang tidak suka dan rela merogoh kocek sendiri demi berganti klub.

 

2 dari 4 halaman

Hapus Hutang Klub agar Bisa Pergi

Fernandinho (Manchester City). (AFP/Oli Scarff)

Tertutupnya negosiasi transfer dalam sepak bola membuat biaya kepindahan pemain tidak sepenuhnya diketahui umum. Dalam pengumuman resmi, klub jarang membeberkan nominal yang dikeluarkan, kecuali mereka yang tercatat di bursa efek.

Masyarakat biasanya mendapat informasi soal angka, meski tidak 100 persen akurat, dari sumber yang membocorkan kepada media.

Terlepas itu, diketahui ada beberapa pemain yang mengeluarkan uang pribadi untuk menyelesaikan transfer. Gelandang asal Brasil Fernandinho salah satunya.

Mendengar minat Manchester City mendatangkannya dari Shakhtar Donetsk pada 2013, dia membayar empat juta poundsterling untuk memuaskan kedua klub. Pasalnya, Shakhtar enggan melepasnya dengan Manchester City hanya mau menyetor 30 juta pounds.

Fernandinho lalu menghubungi manajemen Shakhtar agar mencoret hutang klub kepadanya, bernilai empat juta pounds, agar bebas terbang ke Etihad Stadium.

 

3 dari 4 halaman

Pengorbanan Coutinho

Philippe Coutinho. (AFP/Lluis Gene)

Philippe Coutinho mengikuti jejak kompatriotnya lima tahun berselang. Dia dilaporkan membayar sembilan hingga 11,5 juta pounds untuk membantu Barcelona merekrutnya dari Liverpool. Nilai total transfernya mencapai 142 juta pounds.

"Selamat datang Philippe. Kami tahu Anda melakukan pengorbanan finansial untuk berada di sini," kata Jordi Mestre yang kala itu menjabat wakil presiden Barcelona, dilansir Guardian.

 

4 dari 4 halaman

Uang Jumlah Besar

bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Danijel Pranjic juga melakukan hal serupa. Kesempatan seumur hidup datang ketika masih membela Heerenveen pada 2009. Raksasa Jerman Bayern Munchen tertarik memakai jasanya.

Namun, kedua klub tidak menemukan kata sepakat karena memiliki perbedaan terkait nilai teransfer. Nilainya sekitar 700 ribu euro. Pranjic pun turun tangan dan mengeluarkan uang pribadi.

"Transfer ini membuat saya kehilangan uang dalam jumlah besar. Tapi saya bahagia karena sekarang semuanya sudah resmi," ujar Pranjic begitu pindah ke Bayern Munchen, dilansir Voetbal International.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya