Fenomena Perigee, Banjir Rob hingga Ombak 6 Meter Hantui Merauke pada Malam Tahun Baru

Fenomena Perigee atau jarak bulan terdekat dengan bumi yang terjadi pada 1 Januari 2022 dan fase bulan baru pada tanggal 2 Januari 2022 mengakibatkan adanya aktivitas pasang maksimum air laut.

oleh Katharina Janur diperbarui 30 Des 2021, 11:00 WIB
Aktivitas warga di pantai Marunda dan kawasan Si Pitung, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Di beberapa titik masih tergenang akibat banjir rob (air laut pasang) dan gelombang pasang air laut merupakan masalah serius yang dihadapi beberapa wilayah pesisir di Indonesia. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jayapura - Fenomena Perigee atau jarak bulan terdekat dengan bumi yang terjadi pada 1 Januari 2022 dan fase bulan baru pada tanggal 2 Januari 2022 mengakibatkan adanya aktivitas pasang maksimum air laut yang terjadi pada periode tanggal 1-4 Januari 2022. 

Kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Gatot Rudiantoro menjelaskan peningkatan curah hujan dan angin kencang dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah Selatan Merauke.

"Hal ini bisa memicu banjir pesisir atau rob. Masyarakat diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut di mulai pada tanggal 30 Desember 2021," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Rabu (29/12/2021). 

Stasiun Meteorologi Mopah Merauke memprediksi puncak air pasang maksimum terjadi pada 1 hingga 4 Januari 2022.

Banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Kabupaten Merauke, di antaranya Waan, Kimaam, Tubang, Okaba, Malind, Semangga, Merauke hingga Naukenjerai. 

Hal ini berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat, aktivitas di permukiman pesisir, perikanan darat, hingga kegiatan tanam/panen di sekitar wilayah pesisir 

"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gelombang Laut

Ilustrasi Cuaca Buruk (Istimewa)

Bibit siklon tropis yang terpantau di utara Australia dan bergerak ke arah timur-tenggara menuju timur Australia, berdampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di perairan Papua bagian selatan dan sekitarnya. 

Pada umumnya arah angin di perairan Papua bagian selatan bergerak dari barat sampai dengan utara dengan kecepatan berkisar 25–35 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru. 

Stasiun Meteorologi Mopah Merauke telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya gelombang laut setinggi 4-6 meter yang bakal terjadi di Laut Arafuru bagian timur dan Laut Arafuru selatan Merauke. 

Sementara itu, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2 meter berpeluang terjadi di perairan Amampere Agats bagian selatan, perairan Yos Sudarso bagian utara dan perairan Merauke.

Sedangkan, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan Amampere Agats bagian barat, laut Arafuru Kepulauan Aru dan perairan Yos Sudarso bagian selatan.

"Kami mengimbau bagi perahu nelayan untuk waspada dan jika ingin melaut memperhatikan cuaca di sekitarnya. Termasuk kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk tetap waspada," Gatot berujar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya