Sekjen PBB Minta Agar Dunia Tak Isolasi Afrika Selatan Akibat Varian Omicron

Antonio Guterres menyebut bahwa negara-negara perlu melakukan pengkajian secara berulang dalam menerapkan aturan larangan perjalanan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Nov 2021, 07:29 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres di COP26 Glasgow. Dok: COP26

Liputan6.com, Washington D.C - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan mendalam tentang negara-negara Afrika selatan yang terisolasi karena varian COVID-19 baru yang dikenal sebagai Omicron.

"Saya sekarang sangat prihatin dengan isolasi negara-negara Afrika selatan karena pembatasan perjalanan COVID-19 yang baru," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari laman Anadolu Agency, Selasa (30/11/2021), pernyataannya muncul beberapa hari setelah banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan di Afrika Selatan dan negara-negara Afrika selatan lainnya karena varian Omicon. 

Varian ini pertama kali dilaporkan dari Afrika Selatan pada 24 November, tetapi sejak itu telah ditemukan di banyak negara, termasuk negara-negara Barat.

Guterres memuji pemerintah Afrika Selatan karena mengidentifikasi kemunculan varian Omicron lebih awal dan memperingatkan bahwa tingkat vaksin yang rendah adalah "tempat berkembang biaknya varian".

"Orang-orang Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya tingkat vaksinasi yang tersedia di Afrika - dan mereka tidak boleh dihukum karena mengidentifikasi dan berbagi informasi ilmu pengetahuan dan kesehatan yang penting dengan dunia," tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Minta Aturan Larangan Perjalanan Dikaji Ulang

Seorang pria berjalan melalui bagian sepi bandara OR Tambo Johannesburg, Afrika Selatan (29/11/2021). WHO mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk tidak memberlakukan larangan penerbangan di negara-negara Afrika selatan karena kekhawatiran atas varian omicron baru. (AP/Jerome Delay)

Sekjen PBB meminta "semua pemerintah untuk mempertimbangkan pengujian berulang untuk pelancong, bersama dengan langkah-langkah lain yang tepat dan benar-benar efektif, dengan tujuan menghindari risiko penularan sehingga memungkinkan perjalanan dan keterlibatan ekonomi."

Pekan lalu, ilmuwan Afrika Selatan mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi varian omicron, yang memiliki beberapa mutasi yang dapat membawa risiko infeksi ulang. Kasus ini juga muncul di Botswana dan kemudian di Hong Kong.

Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Jumat menyatakannya sebagai "varian perhatian."

3 dari 3 halaman

Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia:

Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya