IHSG Menguat Terbatas, Investor Asing Kejar Saham YULE hingga DMMX

Pada penutupan perdagangan, Rabu (24/11/2021), IHSG naik tipis 0,08 persen ke posisi 6.683,27.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Nov 2021, 15:46 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau setelah melemah pada perdagangan Rabu (24/11/2021). Investor asing beli saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,08 persen ke posisi 6.683,27. Indeks LQ45 menanjak 0,05 persen ke posisi 958,83. Sebagian besar indeks acuan menguat. IHSG berada di level tertinggi 6.698,41 dan terendah 6.668,05.

Sebanyak 231 saham menguat sehingga angkat IHSG. 279 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 160 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.293.540 kali dengan volume perdagangan 26,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 504,60 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXtechno turun 1,43 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor sahm IDXhealth merosot 0,69 persen dan indeks sektor saham IDXindustry susut 0,61 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,88 persen, Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,32 persen dan indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,30 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Petugas Dinas Pertamanan berdiri dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham KJEN naik 24,75 persen

-Saham GWSA naik 20 persen

-Saham UFOE naik 19,91 persen

-Saham YULE naik 19,19 persen

-Saham APII naik 16,58 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PTDU turun 7 persen

-Saham INDX turun 6,87 persen

-Saham PANI turun 6,78 persen

-Saham INTD turun 6,77 persen

-Saham PGLI turun 6,72 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham YULE senilai Rp 49,3 miliar

-Saham JSMR senilai Rp 20,2 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 13,9 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 13 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 12,4 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 130 miliar

-Saham MTEL senilai Rp 84 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 77,4 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 68,5 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 50 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,14 persen, indeks Thailand menguat 0,51 persen, indeks Shanghai menanjak 0,10 persen, indeks Singapura menguat 0,15 persen. Sementara itu, indeks Jepang Nikkei susut 1,58 persen dan indeks Taiwan melemah 0,13 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya