Cerita Gatot Nurmantyo Gagal Naikkan Pangkat Andika Perkasa

Gatot mengatakan, menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono itu memiliki kompetensi yang bagus.

oleh Yopi Makdori diperbarui 05 Nov 2021, 06:43 WIB
(ki-ka) Mayor Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Brigjen TNI Bambang Suswanto bersalam komando usai upacara serahterima Danpaspampres di Mako Paspampres, Jakarta, Rabu (25/5). Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengisahkan usahanya yang dahulu sempat mencoba menaikkan pangkat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi kolonel. Diketahui, Andika saat ini merupakan calon Panglima TNI yang dipilih Presiden Joko Widodo.

"Saya waktu bersama Jenderal Andika Perkasa itu waktu Beliau masih Letkol dan di Kodiklat. Saya pada saat itu yang mengajukan Pak Andika untuk bisa naik pangkat mendahului teman-temannya menjadi kolonel, tetapi karena sesuatu hal saya gagal menaikkan Beliau sebagai kolonel," kata Gatot dalam wawancara di TvOne News, Kamis (4/11/2021).

Gatot mengatakan, menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M. Hendropriyono itu memiliki kompetensi yang bagus.

"Sudah saya sampaikan, berdasarkan kompetensi dan profesionalisme saya tahu persis Beliau punya keunggulan-keunggulan tersendiri," kata dia.

Menurut Gatot, lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu mempunyai kelebihan dalam mengemban tugas dengan hasil lebih dari yang diminta.

"Beliau menyelesaikan dengan baik melebihi dari yang saya berikan kepada yang lainnya. Saya nggak perlu menyampaikan secara detail, tetapi saya sebagai pimpinan memberikan tugas kepada seseorang apabila dia bisa menyelesaikan tugas melebihi dari apa yang saya harapkan, saya pikir itu kompetensi yang sangat luar biasa," ucap Gatot.

Inti kompetensi yang harus dimiliki Andika untuk menduduki kursi Panglima TNI menurut Gatot adalah kemampuannya untuk mengkonsolidasikan internal TNI dari berbagai matra.

"Tapi yang paling penting adalah jati diri TNI harus dipegang teguh, yaitu tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional," tegas dia.

 

2 dari 2 halaman

Soal Diplomasi Militer

Perihal diplomasi militer, Gatot tak meragukan kepiawaian dari mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu. Hal itu terbaca saat Andika menduduki posisi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

"Dan akumulasi dari itu semuanya adalah bisa mewujudkan TNI yang siap melaksanakan tugas apa pun oleh Presiden," tandasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya