FOTO: Melihat Lebih Dekat Rumput Hybrid di Jakarta International Stadium

Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput alami dan sintetis.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 26 Okt 2021, 19:00 WIB
Rumput Hybrid di Jakarta International Stadium
Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput alami dan sintetis.
Pekerja melintas di dekat rumput hybrid Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput alami dan sintetis. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menyelesaikan pemasangan rumput di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Rumput rekomendasi FIFA ini digadang-gadang mampu digunakan mencapai 1.000 jam pertandingan dalam setahun dan memiliki daya serap air yang baik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Kondisi rumput hybrid yang telah terpasang di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput alami dan sintetis. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menyelesaikan pemasangan rumput di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Rumput rekomendasi FIFA ini digadang-gadang mampu digunakan mencapai 1.000 jam pertandingan dalam setahun dan memiliki daya serap air yang baik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Kondisi rumput hybrid yang telah terpasang di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Jakarta International Stadium menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput alami dan sintetis. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Aktivitas pekerja di dekat lapangan utama lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (26/10/2021). Rumput rekomendasi FIFA ini digadang-gadang mampu digunakan mencapai 1.000 jam pertandingan dalam setahun dan memiliki daya serap air yang baik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya