Pelita Samudera Shipping Siapkan Belanja Modal hingga Rp 425,11 miliar pada 2022

Sebagian dari dana belanja modal itu akan digunakan untuk membeli tiga hingga lima set kapal tongkang dan kapal tunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2021, 20:08 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menganggarkan  dana minimal sekitar USD 20 Juta (Rp 283,4 miliar) hingga USD 30 Juta (Rp 425,11 miliar) (kurs 14.170,2 per dolar AS) untuk belanja modal (capital expenditure/capex)

Sebagian dari dana belanja modalitu akan digunakan untuk membeli tiga hingga lima set kapal tongkang dan kapal tunda. Kapal tersebut akan dibeli pada awal 2022.

"Mayoritas dana capex akan kami gunakan untuk ekspansi dan penambahan armada. Angka pastinya masih dalam pembahasa, minimal capex sekitar US$ 20-30 juta," kata Direktur Perseroan Harry Tjhen melalui keterbukaan informasinya yang disampaikan ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 23 Oktober 2021.

Perseroan memprediksi 2022 akan lebih stabil dibanding 2021. Apalagi perseroan sudah melakukan ekspansi dengan diversivifasi pengangkutan kargo, selain batu bara, yaitu nikel dan bauksit serta mineral lainnya.

Direktur Utama Perseroan, Iriawan Ibarat mengatakan, perseroan mengestimasi bisa membukukan pendapatan sesuai target, yaitu sebesar USD 97,8 juta atau setara Rp 1,38 triliun pada 2021.  Target pendapatan tersebut jika dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada 2020 sebesar USD 68,4 juta, ada kenaikan sebesar 43 persen.

Iriawan menuturkan, perseroan tidak akan menambah lagi armada kapalnya tahun ini, karena perseroan masih fokus dengan utilisasi dan pemafaatan armada yang ada. Sebelumnya, perseroan berencana membeli armada pada kuartal IV tahun ini, tetapi rencana pembelian armada ini diundurkan ke tahun depan.

Harry menambahkan, pembelian armada menjadi kebutuhan untuk memenuhi perwujudan kontrak perseroan dengan pelanggannya. Saat ini kontrak perseroan untuk penggunaan kapal dengan pelanggannya dinilai masih aman hingga 2023.

"Saat ini kontrak Pelita Samudera Shipping selalu diperpanjang dan di kuartal IV tahun ini, akan ada penambahan kontrak baru," kata Harry.

 

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham PSSI

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga Juni 2021, Pelita Samudera Shipping membukukan pendapatan usaha sebesar USD 45,7 juta, tumbuh 29 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang sebesar USD 35,5 juta.

Iriawan pernah mengatakan, perolehan pendapatan semester I 2021 itu telah melebihi ekspektasi dan target yang telah ditentukan perseroan.

Pertumbuhan pendapatan tersebut juga didukung oleh tingginya permintaan batu bara dari China dan pasar domestik, yang berdampak positif pada permintaan sewa berjangka pada armada kapal angkutan milik perseroan.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 22 Oktober 2021, saham PSSI ditutup di Rp 332 per saham, naik Rp 2 dibanding penutupan perdagangan sehari sebelumnya, Kamis, 21 Oktober 2021 yang sebesar Rp 330 per saham.

Saham PSSI dibuka stagnan di posisi Rp 330 per saham. Saham PSSI berada di level tertinggi Rp 336 dan terendah Rp 324 per saham. Total frekuensi perdagangan 434 kali dengan volume perdagangan 46.883. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya