Simak Sektor Saham Pilihan pada Oktober 2021

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menuturkan, IHSG masih lanjutkan tren positif.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2021, 07:16 WIB
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan ekonomi jadi sentimen kenaikan Indeks Saham Gabungan (IHSG) pada September hingga kuartal IV 2021. Di sisi lain, protokol kesehatan ketat dan program vaksinasi massal masih jadi pekerjaan rumah.

Ada pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah pasca gelombang kedua COVID-19 menyulut mobilitas masyarakat sehingga ekonomi mulai bergerak. Ini dinilai pertanda baik keberlanjutan pemulihan ekonomi di Indonesia. Pemulihan ekonomi ini ditopang kenaikan belanja rumah tangga dan pemerintah.

Meskipun begitu, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi sehingga dapat menekan lonjakan kasus COVID-19. Mengingat grafiknya sudah menurun dan harus tetap dijaga. Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, kasus harian COVID-19 menjadi salah satu faktor yang dicermati. Kasus harian COVID-19 yang turun menjadi penguatan ekonomi global termasuk Indonesia.

"Pemerintah pun harus segera mencapai target jumlah vaksinasi yang ditetapkan World Bank. Yang mana World Bank menyarankan 60 persen dari jumlah penduduk harus sudah di vaksinasi. Indonesia nilainya masih sekitar 30 persen jauh dari Singapura yang sudah capai 70 persen dari total penduduknya,” ujar Nafan, ditulis Sabtu (9/10/2021).

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menuturkan, IHSG membukukan penguatan 2,2 persen pada September, masih lanjutkan tren positif.

Beberapa faktor penggerak IHSG yakni data ekonomi domestik dan global, sentimen tappering the Fed, hasil laporan keuangan emiten, serta meningkatnya harga komoditas.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Sektor dan Saham Pilihan

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Martha dan Tim Investment Information Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan tiga sektor saham yang akan memimpin  pada Oktober. Tiga sektor saham meliputi sektor energi, barang konsumen primer, dan perbankan.

Sektor energi ini dipengaruhi sentimen krisis energi di Eropa, China dan India bersamaan dengan kenaikan harga gas alam.

Selain itu, terbatasnya persediaan dari pemasok sedangkan permintaan tinggi sebabkan harga baru bara melambung. Untuk saham pilihan antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Eergi Tbk (ADRO), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).

Selain itu, pemilihan sektor konsumen primer karena harga crude palm oil (CPO) menguat 7,4 persen pada September. Jelang perayaan Diwali di India jadi katalis positif bagi CPO.

Cuaca yang baik pada semester II 2021 juga dukung peningkatan CPO. Pilihan sahamnya jatuh pada emiten Perkebunan PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP),PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

Sementara itu, sentimen yang dongkrak sektor perbankan adalah peningkatan bunga bersih (NII) dan penurunan biaya pencadangan. Hingga Agustus 2021, pertumbuhan kredit mencapai 1,2 persen YoY.

Nilai ini membaik dibanding Juli yang hanya meraup di angka +0,55 persen. Rekomendasi dari Martha adalah saham bank besar seperti Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI).

 

3 dari 3 halaman

Review September

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tim Investment Information Mirae Asset Sekuritas menuturkan sepanjang September 2021 mayoritas sektor saham berada di zona hijau.

Dari 11 indeks sektoral hanya 2 sektor yang melemah. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) memimpin dengan kenaikan 30 persen.

Sepanjang September 2021, sektor saham energi menjadi ‘raja’ dengan peningkatan 32 persen. Disusul sektor transportasi (IDX TRANS) plus 13 persen. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mampu melejit 99 persen dan ADRO naik 40 persen.

Selain itu, investor asing berburu saham perbankan di Indonesia. Aksi beli investor asing mencapai Rp 8,8 triliun. Lebih dari setengahnya dialokasikan terhadap pembelian saham BBRI dan BBCA.

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya