Simak Empat Hal Ini Sebelum Investasi di Kripto

Jadi jika kalian tergoda untuk investaasi, inilah yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan investasi di kripto.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sejujurnya sangat sulit dalam menyarankan investasi apa saja yang dapat dilakukan ketika mencoba membangun portofolio yang beragam. Bahkan pada seseorang yang tidak dapat mendefinisikan blockchain.

Lalu muncul pertanyaan, apakah kripto memiliki setidaknya sedikit eksposur dalam portofolio?.

Investor institusional dan bank-bank besar sudah mulai mengganggap serius  kripto. Sulit untuk melewatkan berita tentang kenaikan harga bitcoin dan mata uang digital lainnya selama beberapa tahun terakhir.

Dalam empat tahun terakhir terhitung sejak 2017, imbal hasil bitcoin mencapai 3.700 persen. Meskipun terdapat pula banyak penurunan selama perjalanan itu. Berbeda halnya kalau pembelian bitcoin baru dilakukan pada pertengahan April tahun ini. Investor akan kehilangan lebih dari setengah investasi hanya dalam empat bulan.

Jadi jika kalian tergoda untuk investaasi, inilah yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan investasi di kripto.

1.Investasi yang Sangat Spekulatif

Secara umum, tidak ada nilai intrinsik yang mendasari sebagian besar aset kripto. Tidak seperti saham, kripto tidak melacak potensi pertumbuhan perusahaan dunia. Kripto juga tidak melacak nilai sumber daya alam seperti yang dilakukan komoditas tradisional.

Hal itu tidak berlaku untuk stableocin seperti tether, USD Coin, dan Binance USD. Ketiganya adalah kripto yang dipatok dengan nilai dolar AS (USD), euro (EUR), dan bentuk uang lainnya. Sehingga stablecoin lebih tidak stabil daripada mata uang kripto yang tidak dipatok.

Meskipun begitu, kripto tidak diterima sebagai alat pembayaran yang sah di berbagai belahan dunia, kecuali di El Salvador. Pada awal September 2021, El Salvador resmi mengadopsi bitcoin sebagai mata uang nasional di samping dolar AS.

Dengan berinvestasi mata uang digital saat ini yang bisa diharapkan adanya orang lain yang membelinya dengan harga lebih tinggi di masa depan.

"Satu-satunya sumber pengembalian Anda adalah bertaruh bahwa orang lain akan bersedia membayar lebih untuk itu (kripto) di masa depan daripada yang Anda lakukan,” kata Perencana Keuangan bersertifikat yang berbasis di Minnesota, Matt Elliott, dikutip dari laman CNN Business, Minggu (26/9/2021).

Charles Schwab menuturkan jika taruhan tersebut sangat adil mengingat minat aliran dana yang berkembang di kripto. Terutama beberapa mata uang yang lebih besar seperti bitcoin, memiliki kapitalisasi pasar senilai hampir setengah dari total kapitalisasi pasar kripto.

Analis Keuangan Ryan Sterling menuturkan, taruhan itu sama adilnya dengan bertaruh dengan mengasumsikan banyak kripto akan gugur, seperti yang dilakukan banyak perusahaan di era dot-com.

"Sebaliknya, kita bisa melihat pengembalian 10 kali dalam lima tahun ke depan. Kita tidak akan terkejut jika mereka tidak berharga dalam lima tahun,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jangan Pertaruhkan Hal Fundamental

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Meskipun bukan penggemar kripto, Sterling menceritakan kripto membantu kliennya mendapat lebih banyak diversifikasi. Alasannya karena kinerja kripto sangat berbeda dari saham dan obligasi.

Sterling menyarankan jika tertarik hanya menginvestasikan lebih dari 2 persen dari portofolio likuid dalam uang digital. Para investor sebaiknya hanya berinvestasi dari sebagian kecil uang digital yang dimilki. Terlepas dari ekuitas, rumah, tabungan pensiun, dan pendidikan.

"Dengan menginvestasikan 2 persen, meraka (investor) merasa berpartisipasi tetapi tidak terlalu banyak sehingga tidak akan menimbulkan masalah," ujar Sterling.

Sementara itu, Elliott menyarankan untuk memiliki tidak lebih dari lima persen dari keseluruhan portofolio yang didedikasikan untuk semua jenis investasi spekulatif, termasuk kripto. Jika hanya memiliki sedikit uang atau tanpa uang, investor harus bersedia menerima risiko kehilangan apa yang telah diinvestasikan.

Perencana keuangan bersertifikat yang berbasis di Arizona Christine Papelian berpikir paparan langsung ke kripto terlalu fluktuatif untuk para investor. Khususnya berinvestasi untuk pensiun.

Papelian mengingatkan kepada para investor karena bisa saja mereka sudah mendapat paparan tidak langsung terhadap aset krpto atas investasi di perusahaan teknologi blockchain.

Potensial dunia perdagangan kripto berfungsi. Investor mungkin memiliki eksposur melalui reksa dana yang diperdagangkan secara aktif dan dana yang diperdagangkan di bursa, yang mungkin memiliki perusahaan kripto atau perusahaan terkait kripto, seperti Coinbase.

3 dari 4 halaman

Perlindungan Hanya Sedikit

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kepemilikan langsung dan transaksi dengan aset kripto sebagian besat tidak diatur. Hanya menawarkan sangat sedikit perlindungan kepada investor.

"Kami hanya tidak memiliki perlindungan investor yang cukup dalam keuangan kripto, penerbitan, perdagangan, atau pinjaman.(Saya) seperti di Wild West. Aset ini penuh penipuan dan penyalahgunaan aplikasi tertentu,” tulis Ketua SEC Gary Gensler dalam kesaksian tertulis Kongres.

Aturan cara melaporkan dan membayar pajak atas aset kripto juga masih dalam tahap awal. Akan tetapi, peraturan yang ada saat ini menjadi sangat rumit jika investor memutuskan untuk membeli sesuatu kripto ditukar dengan aset lain yang Anda miliki. Aturan dan regulasi kemungkinan akan meningkat di masa mendatang. Dengan dipengaruhi harga secara positif atau negatif.

4 dari 4 halaman

Berdiskusi dengan Pasangan Sebelum Investasi di Kripto

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Jika Anda sudah menikah, jangan biarkan kripto datang dan menjadi perusak hubungan.

“Paling menantang jika berdiskusi investasi cryptocurrency adalah dengan pasangan. Biasanya pasangan tersebut sudah memiliki satu atau dua anak, dan tidak memiliki latar belakang teknologi,” kata perencana keuangan bersertifikat yang berbasis di New Orleans, Mike Turi.

Turi menuturkan, ketika pasangan memiliki toleransi risiko yang tinggi, salah satu pasangan mungkin lebih suka mengambil risiko uang pada investasi spekulatif yang lebih nyata, seperti perusahaan biotek kecil atau start-up.

“Perencanaan selalu diutamakan. Mulailah dengan rencana klien (investor) dan akhiri dengan bagaimana investasi cryptocurrency memengaruhi hubungan mereka saat ini,” ujar dia.

Ia menambahkan, dalam pengalamannya, ini adalah cara terbaik bagi pasangan untuk membuat keputusan bersama yang terinformasi. "Jauh lebih kuat daripada memulai dengan pertanyaan , ‘Apakah bitcoin investasi yang bagus?" tutur dia.

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya