Bulog Sudah Serap 1 Juta Ton Beras Petani Lokal

Perum Bulog telah melakukan pembelian beras mencapai 1 juta ton dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2021, 15:45 WIB
Pekerja melintas di depan tumpukan beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog telah melakukan pembelian beras mencapai 1 juta ton dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya per tanggal 22 September 2021.

Hal ini merupakan bentuk konsistensi perseroan untuk melaksanakan salah tugasnya sesuai Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2015 mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani dalam negeri selama masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan realisasi pengadaan beras dalam negeri per hari ini mencapai 1.003.088 ton yang tersebar di semua wilayah kerja Perum Bulog seluruh Indonesia.

Ini merupakan hasil kerja keras seluruh jaringan Bulog di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Keberhasilan kita dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri ini merupakan kerja keras Satuan Kerja Pengadaan (Satker ADA) Perum BULOG dan komitmen Mitra Kerja yang tidak henti-hentinya menyerap beras di tingkat petani. Tercatat dari awal tahun 2021 hingga per hari ini beras dalam negeri sudah terserap sebanyak 177 ribu ton setara beras oleh Satker ADA dan penyerapan yang dilakukan oleh Mitra Kerja Binaan (Koperasi dan Non Koperasi) sebanyak 826 ribu ton," ujar Awaludin Iqbal dalam pernyataannya, Rabu (22/9).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Penyerapan Beras

Pekerja mengangkat beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Iqbal, penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi Covid-19. Tak hanya itu, penyerapan ini juga diyakini berdampak pada stabilisasi harga di tingkat petani.

"Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19 ini," bebernya.

Awaludin Iqbal juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras karyawan BULOG yang bekerja siang dan malam dengan pola “shifting” atau piket yang terkelola dengan baik di tengah situasi pandemi Covid-19. Sehingga kegiatan operasional di Perum Bulog termasuk kegiatan penyerapan gabah/beras dalam negeri tetap terlaksana dengan baik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya