Kenaikan Impor Bisa Dorong Industri Dalam Negeri di Tengah Pandemi

Peningkatan impor bahan baku atau penolong merupakan sinyal positif bagi perbaikan industri dalam negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2021, 13:00 WIB
Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total impor bulan Agustus 2021 tercatat sebesar USD 16,68 miliar atau tumbuh 10,35 persen (mtm) dan 55,26 persen (yoy). Kementerian Keuangan (kemenkeu) melihat kenaikan impor ini memberikan sinyal positif karena adalah impor bahan baku dan penolong.

"Pertumbuhan impor secara tahunan lebih tinggi dari konsensus perkiraan angka pertumbuhan impor yang diprediksi pada angka 45 persen (yoy)," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu di Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Kenaikan ini didorong impor migas yang meningkat hingga 115,75 persen (yoy) dan impor non-migas dengan pertumbuhan 49,39 persen (yoy). Secara kumulatif, impor tahun berjalan mencapai USD 122,83 miliar atau tumbuh 33,36 persen (ytd).

Untuk impor non-migas, semua jenis impor penggunaan menunjukan pertumbuhan yang positif. Impor bahan baku yang memiliki kontribusi 75,61 persen tumbuh 8,39 persen (mtm) dan tumbuh 59,59 persen (yoy).

"Peningkatan impor bahan baku atau penolong merupakan sinyal positif bagi perbaikan industri dalam negeri," kata dia.

Impor barang modal yang memiliki kontribusi 14,37 persen, tumbuh bulanan sebesar 16,44 persen (mtm), dan 34,56 persen (yoy). Selanjutnya, impor barang konsumsi yang memiliki kontribusi 10,02 persen, tumbuh 16,34 persen (mtm) dan tumbuh 58,23 persen (yoy).

"Peningkatan impor secara keseluruhan menunjukkan bertumbuhnya aktivitas ekonomi domestik seiring perkembangan positif penanganan Covid-19", kata Febrio.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Indonesia Dibanjiri Barang Impor dari China, Jepang, dan Korea Selatan

(Foto:@Pelindo III)

Sebelumnya, Impor Indonesia pada Agustus 2021 naik 10,35 persen menjadi USD16,68 miliar. Terdapat tiga negara yang mengirimkan produk ke Indonesia dengan volume tertinggi yaitu China, Jepang dan Korea Selatan dengan jenis barang adalah barang konsumsi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, impor Indonesia pada Agustus 2021 naik 10,35 persen dibandingkan Juli 2021. Sedangkan dibanding tahun periode yang sama tahun lalu naik 55,26 persen.

Terdapat tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama periode Januari-Agustus 2021. Ketiga negara itu adalah China dengan nilai USD 34,67 miliar atau porsinya 32,25 persen. Lalu Jepang dengan nilai USD 9,01 miliar atau 8,39 persen.

"Kemudian Korea Selatan USD 5,84 miliar, atau sebesar 5,44 persen," kata Margo dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN mencapai USD 18,93 miliar atau sekitar 17,61 persen dan Uni Eropa USD 6,73 miliar atau sebesar 6,27 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya