Pegang Subholding Gas, PGN Tambah 75 Pelanggan Baru di Sektor Ritel dan Industri

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berhasil menambah 75 pelanggan ritel dan industri umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2021, 14:20 WIB
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berhasil menambah 75 pelanggan ritel dan industri umum.

Pelanggan baru ini tersebar di wilayah operasional PGN di Sales Operation Region (SOR) I Sumatera dan sekitarnya, SOR II Jawa bagian Barat, dan SOR III Jawa bagian Tengah dan Timur.

Total penyaluran kepada pelanggan-pelanggan baru tersebut sebanyak 9,37 BBTUD. PGN terus mengupayakan peningkatan jumlah pelanggan baru untuk mengejar target penyaluran gas sebesar 14 BBTUD hingga akhir 2021.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan, sejak 2020 layanan untuk retail dan industri umum dilakukan dalam kerangka Program Gasifikasi Nasional Retail dan Industri Umum (PGN Retail dan Industri Umum) dan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan.

Program ini dilakukan melalui pelaksanaan proyek-proyek customer attachment atau sambungan baru ke calon pelanggan. Faris menyebutkan, kondisi pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu telah memberi dampak tersendiri pada pelaksanaan PGN Retail dan Industri Umum.

"Pada sisi pelanggan terjadi penurunan pemakaian gas bumi, sehingga harus dilakukan penyesuaian rencana pemanfaatan gasnya. Engagement dengan calon pelanggan harus tetap di-maintain untuk bersama-sama melalui kondisi pandemi serta menjaga opportunity pertumbuhan ke depan," ujar Faris, (15/9/2021).

Faris melanjutkan, kondisi pandemi juga menjadi tantangan bagi PGN dalam menyelesaikan proyek-proyek customer attachment. Kegiatan proyek di lapangan harus disesuaikan dengan pengaturan protokol kesehatan, baik terkait pengaturan waktu kerja, prosedur pelaksanaan, maupun aspek HSSE lainnya.

"Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, PGN tetap menjaga Service Level Agreement (SLA) untuk penyelesaian proyek dengan pelanggan baru," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gasifikasi Gas Bumi

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.

Program gasifikasi gas bumi akan dilakasanakan secara kontinu untuk melayani kebutuhan gas bumi bagi pelanggan retail dan industri umum, termasuk smelter serta pelanggan di kawasan ekonomi khusus maupun kawasan industri.

Potensi kebutuhan gas pada Kawasan Industri (KI) sebesar 390 BBTUD. Sedangkan proyek smelter memiliki potensi demand gas sampai dengan 80 BBTUD.

PGN Subholding Gas Pertamina telah menandatangani nota kesepakatan untuk penyaluran gas ke KI Kendal dengan potensi demand sebesar 37 BBTUD, dan KIT Batang dengan kebutuhan gas saat nanti beroperasi pada 2023 diperkirakan sebesar 24 MMSCFD yang dapat dilakukan melalui infrastruktur gas pipa, CNG maupun LNG.

"Secara berkesinambungan, PGN sebagai Subholding Gas mengembangkan infrastruktur jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta moda transportasi lainnya untuk menghubungkan sumber-sumber pasokan dengan titik titik demand, baik untuk pelanggan power, kilang, industri, komersial, maupun rumah tangga," pungkas Faris.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya