Parade Hari Jadi Korut ke-73 Tentara Pakai Hazmat dan Masker, Pasukan Anti COVID-19?

Foto-foto media pemerintah tentang parade hari jadi Korea utara ke-73 menunjukkan tentara dan pekerja berbaris dengan pakaian hazmat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Sep 2021, 17:03 WIB
Pasukan Korea Utara yang mengenakan masker gas dan setelan jas merah terang berparade selama perayaan ulang tahun ke-73 negara itu di Pyongyang, Kamis (9/9/2021). Korea Utara dilaporkan menggelar parade militer pada Kamis dini hari. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengadakan parade militer untuk menandai ulang tahun ke-73 negara komunis itu, tetapi tidak menampilkan rudal balistik utama.

Foto-foto media pemerintah Korea Utara pada parade malam hari menunjukkan tentara dan pekerja berbaris dengan pakaian hazmat.

Pemimpin Korut Kim Jong-un, yang tampak tampak lebih ramping, terlihat di antara orang banyak sambil memeluk anak-anak.

Korea Utara diduga mengalami kekurangan pangan dan krisis ekonomi yang semakin dalam akibat pandemi COVID-19.

Pada Kamis ini, media pemerintah merilis gambar truk pemadam kebakaran, traktor, dan kembang api di parade, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (9/9/2021).

Salah satu yang menarik perhatian adalah pawai berbaris para anggota militer Korea Utara yang menggunakan jas hazmat merah cerah dan masker anti-gas.

Diduga, ini merupakan tanda bahwa pasukan khusus telah dibentuk untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19, menurut koresponden BBC.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ucapan Xi Jinping

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terlihat selama perayaan ulang tahun negara ke-73 negara itu di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Kamis (9/9/2021). Korea Utara dilaporkan menggelar parade militer pada dini hari dalam rangka merayakan HUT ke-73 (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Presiden China Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada Kim, menurut media pemerintah China.

China adalah sekutu politik dan ekonomi Korea Utara yang paling setia, dan Korut bergantung pada tetangganya untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.

Namun perdagangan antara kedua negara telah anjlok sejak Korea Utara menutup perbatasannya pada Januari 2020 untuk mencegah COVID-19. Secara terpisah, Pyongyang juga menolak tiga juta dosis vaksin dari China.

Pada 19 Agustus, Korea Utara tidak mencatat kasus COVID-19, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) -- meskipun para kritikus mengatakan ini tidak mungkin.

Sekitar 37.291 orang -- termasuk petugas kesehatan dan mereka yang menderita penyakit mirip flu -- telah diuji dan semuanya dinyatakan negatif, kata WHO dalam laporan mingguannya.

Namun, Kim telah mengakui bahwa negara itu menghadapi kekurangan pangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya