Bursa Asia Melambung Ikuti Wall Street, Dolar AS Melemah Usai Rilis Data Inflasi

Bursa saham Asia naik pada perdagangan Kamis, 12 Agustus 2021 setelah wall street menguat usai rilis data inflasi AS.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 12 Agu 2021, 08:34 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis pagi (12/8/2021). Penguatan bursa saham Asia terjadi setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mencatat kenaikan setelah data ekonomi inflasi tidak seburuk yang ditakutkan.

Sementara itu, dolar Amerika Serikat melemah, dan mata uang Asia menguat. Indeks Jepang Nikkei 225 menguat 0,58 persen. Selain itu, indeks Topix mendaki 0,73 persen. Indeks Korea Selatan Kospi naik.  Indeks Australia ASX 200 menanjak 0,26 persen.

Dari rilis pendapatan perusahaan, industri Taiwan Hon Hai Precision yang lebih dikenal sebagai Foxconn akan melaporkan hasil keuangan pada kuartal II 2021.

Pasar akan terus memantau situasi COVID-19 di wilayah tersebut setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kasus global dapat melewati 300 juta pada awal tahun depan jika pandemi berlanjut ke arah saat ini.

Proyeksi itu muncul hanya seminggu setelah WHO melaporkan 200 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia dan enam bulan setelah dunia mencatat 100 juta kasus.

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan rekor harian baru lebih dari 2.200 kasus. Di Australia, Melbourne memperpanjang lockdown satu minggu lagi. Hal ini sebagai langkah untuk menahan varian delta COVID-19 yang sangat menular.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Wall Streen Bervariasi Setelah Data Inflasi AS Keluar

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Di wall street, indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat setelah data inflasi AS keluar. Indeks Dow Jones naik 220,30 poin atau 0,6 persen ke posisi 35.484,97. Indeks S&P 500 mendaki 0,2 persen ke posisi 4.447,70. Indeks Nasdaq melemah lebih dari 0,1 persen ke posisi 14.765,14.

Indeks dolar AS turun ke posisi 92,88 dari level sebelumnya 93,1. “Dolar AS diperdagangkan lebih rendah terhadap semua mata uang utama setelah laporan inflasi AS menunjukkan harga konsumen melambat pada Juli,” ujar Co-Funder of 60Second Investor Kathy Lien, dilansir dari CNBC, Kamis (12/8/2021).

3 dari 3 halaman

Dolar Australia Menguat

Ilustrasi Liputan Khusus Perang Mata Uang

Pada Kamis pagi, dolar Australia di kisaran $0,7372 menguat dari level di atas $0,732. Dolar Selandia Baru berada di posisi 0,7041.

"Ketahanan dolar Australia mengejutkan dengan pemerintah memperpanjang lockdown di Sydney dan Melbourne setelah jumlah kasus baru COVID-19 di Sydney yang mencapai rekor tertinggi baru,” kata Lien.

Sementara itu, Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,34 terhadap dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya