Singgung Rob Semarang, Megawati Minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Air Laut

Megawati menekankan pentingnya koordinasi pemerintah pusat-daerah untuk mitigasi bencana.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Agu 2021, 22:02 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat pengumuman nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Pengumuman 48 nama calon yang akan maju Pilkada 2020 ini masuk dalam gelombang pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa kenaikan air laut harus diamati dan diberitakan kepada seluruh wilayah kepulauan RI. Menurutnya, ini membutuhkan koordinasi dan kerja bersama seluruh pihak.

Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi, Rabu (4/8/2021). Salah satu yang dicontohkan Megawati adalah fenomena banjir rob di Semarang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP pun dipanggil Megawati. Sebab harus ada perubahan terkait dengan pelabuhan di Semarang, namun sulit dilaksanakan karena masalah kewenangan.

"Kan ada istilah rob lah. Kalau udah diomongin enggak percaya juga ya saya enggak tahu ya. Tadi saya sekilas lihat Pak Ganjar. Itu kan dari awal kamu saya jadikan, kamu sudah pernah ngomongin toh urusan pelabuhan Semarang," ujar Megawati.

Dari layar zoom tampak Ganjar merespons dengan senyuman pembelaan Megawati atas banjir rob di Semarang itu.

Presiden ke-5 RI itu menekankan pentingnya koordinasi pemerintah pusat-daerah untuk mitigasi bencana. Sebab, kepala daerah tak bisa bergerak sendiri.

"Gimana tuh Semarang? Tetapi kan ndak bisa. Nanti kewenangan daerah, sampai di situ saja. Berarti koneksitasnya harus sama pusat," kata Megawati.

Menurut Megawati, masalah perubahan iklim global ini telah mendorong peningkatan muka air laut. Bukan hanya di Indonesia, dampaknya juga dirasakan di berbagai negara.

Di China dan Eropa, bencana banjir juga terjadi, yang dahulunya tak pernah terjadi. Akibat kenaikan muka air laut, ketika sungai meluap, air tak bisa mengalir ke laut dan berujung banjir.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Butuh Kerja Sama Semua Komponen Bangsa

Kementerian PUPR terus berupaya menangani banjir dan rob di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa dan Kota Semarang. Dok PUPR

Lebih lanjut, Megawati meminta agar semua pihak bisa bersinergi, saling membantu dan seharusnya bisa mencegah bersama ancaman bencana alam.

"Saya enggak tahu pencegahannya gimana. Tetapi yang saya tahu, ini butuh kerja sama. Ya dengan dunia, dan republik kita, dengan segala komponen bangsa," tutur puteri Bung Karno ini.

"Pemimpin Alger (Aljazair) bilang begini. Megawati, satu hal yang harus diingat, yang jadi disaster bisa diatasi, kalau seluruh dunia kompak. Satu, harus menurunkan emisi karbon. Terus kedua, saling bekerja sama untuk mengurangi, mencegah disaster ini," tandas Megawati.

Acara itu, hadir jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan.

Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.

3 dari 3 halaman

Infografis Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi

Infografis Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya