Pasien Covid-19 yang Meninggal di Riau Sebagian Besar Belum Divaksinasi

Dia mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal tersebut, pada umumnya terlambat dibawa ke rumah sakit.

oleh Rinaldo diperbarui 02 Agu 2021, 04:33 WIB
Petugas melakukan persiapan memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Sabtu (31/7/2021). Sejak awal pandemi hingga Sabtu (31/7) tercatat sudah 12.135 orang di Jakarta meninggal dunia akibat terpapar virus COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi mengatakan, kasus kematian karena terpapar Covid-19 di wilayah itu beberapa hari ini mengalami peningkatan, dan sebagian besar yang meninggal belum divaksinasi.

"Rata-rata pasien yang meninggal berusia di atas 50 tahun dan belum divaksin Covid-19. Jadi, pentingnya vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan terhadap kemungkinan terpapar Covid-19 yang berat. Kalau sudah divaksin, jika kena Covid-19 kondisinya ringan dan sedang," kata Indra Yovie di Pekanbaru, Minggu (1/8/2021).

Dia mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal tersebut, pada umumnya terlambat dibawa ke rumah sakit. Pada umumnya pasien dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah berat.

"Sekarang kasus kematian di atas 40 orang, dalam satu jam hampir satu atau dua orang meninggal. Sebulan lalu saya bilang setiap tiga jam ada satu pasien meninggal. Sekarang, setiap satu jam ada satu sampai dua pasien meninggal," ucapnya seperti dikutip Antara.

Pada Sabtu (31/7/2021) kemarin terdapat 50 kasus kematian pasien Covid-19 di seluruh wilayah Riau yang tersebar di 12 kabupaten dan kota, kecuali Kabupaten Kepulauan Meranti yang tidak ada kasus kematian.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Disiplin Masyarakat Menurun

Indra Yovi mengatakan, tingginya angka kematian juga disebabkan tingginya jumlah kasus. Sedangkan, tingginya kasus akibat menurunnya disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Semakin banyak jumlah yang positif, banyak pula pasien meninggal. Itu rumusan pasti. Kalau mau menurunkan angka kematian ya harus diturunkan angka hariannya dengan cara meningkatkan protokol kesehatan. Bukan testingnya yang dikurangi, itu tak boleh. Sekarang testing di Riau sudah melebihi standar WHO, mencapai lebih 4.000 sampel per hari," paparnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya