DPP REI: Bangkitkan Sektor Properti Butuh Kerja Sama Semua Pihak

Untuk membangkitkan sektor properti, para pelaku usaha, regulator dan stakeholder terkait perlu melakukan sinergi bersama.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2021, 20:21 WIB
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor properti menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan berjalannya sektor ini maka akan berdampak ke 174 sektor lain dan 350 UMKM. Besarnya dampak ini membuat pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan regulator terkait tak segan-segan mengguyurkan stimulus.

Sejauh ini, stimulus yang telah disebar antara lain pelonggaran rasio loan to value atau financing to value (LTV/FTV) dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembelian rumah tapak dan rumah susun.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI), Paulus Totok Lusida mengapresiasi berbagai stimulus yang diberikan untuk sektor properti. Menurutnya stimulus ini sangat penting agar sektor properti segera bangkit dan bisa menopang pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan kondisi yang ada ini kita perlu stimulus agar pemulihan perekonomian nasional bisa jalan, oleh karena itu saya berterima kasih pemerintah memberikan stimulus berupa relaksasi PPN yang ditanggung pemerintah," katanya di Jakarta, Jumat (30/7/2021).

Dia memahami, untuk membangkitkan sektor properti, para pelaku usaha, regulator dan stakeholder terkait perlu melakukan sinergi bersama. Oleh karena itu, dia berharap SMF dapat memberikan dukungan penuh melalui pembiayaan sekunder dan BTN memberikan solusi dan kemudahan pembiayaan di sektor properti kepada end user.

"BTN supaya memberikan solusi-solusi. Sampai hari ini masih banyak sekali filter atau screening yang ketat dilakukan perbankan khususnya BTN, sehingga banyak sekali end user kita mengalami penolakan dalam persetujuan KPR. Sehingga kita harapkan ada solusi-solusi dalam pemecahan persoalan yang ada supaya kita bangkit bersama dalam pemulihan ekonomi nasional," jelas Paulus.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Investasi Properti Jadi Kunci Pertumbuhan hingga Penggerak Ekonomi

Maket perumahan yang ditawarkan saat pameran properti di Jakarta, Kamis (21/11/2019). Uang muka yang semula minimal lima persen menjadi satu persen melalui program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Industri properti jadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman COVID-19. Pada kuartal I-2021, sektor real estat masih mencatatkan pertumbuhan 0,9 persen, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang kian membaik.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Haru Koesmahargyo memaparkan, itu artinya sektor perumahan masih mampu menjadi penggerak perekonomian di tengah pandemi.

"Sektor properti adalah sektor yang cukup tangguh. Di mana relatif tahan terhadap turbulensi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, bahkan saat pandemi," kata dia dalam  Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Dari tiap unit rumah yang terjual, pemerintah mendapatkan penerimaan negara dalam bentuk pajak PPH, PPN, BBN, PBB, dan BPHTB. Potensi pertumbuhan sektor perumahan juga disokong sejumlah kebijakan Pemerintah.

Hal itu antara lain program KPR BP TAPERA yang dimulai pada awal 2021, keberlanjutan dukungan KPR Subsidi Pemerintah tahun ini sebanyak 157,5 ribu unit, relaksasi kebijakan LTV properti untuk tingkatkan permintaan KPR. Serta insentif PPN dengan harga murah maksimal Rp 2 miliar untuk rumah tapak dan susun.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil optimistis sektor properti bisa bangkit kembali dan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia.

"Investasi properti jadi kunci pertumbuhan sekaligus pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19. Saya yakin sektor properti bisa bangkit dan jadi motor penggerak ekonomi Indonesia,” kata Sofyan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya