Mensos Risma Minta Warga Tolak Pungli saat Menerima Bansos

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma minta penerima bantuan sosial atau bansos menolak segala bentuk pungutan liar yang dibebankan saat akan mengambil bantuan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 29 Jul 2021, 10:13 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma minta penerima bantuan sosial atau bansos menolak segala bentuk pungutan liar yang dibebankan saat akan mengambil bantuan.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan sidak kepada penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/ Program Sembako di RT 03/ RW 03 Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/7/2021).

Pernyataan itu dipicu oleh salah seorang warga, Aryanih yang menerima BPNT mengaku dimintai uang kresek oleh pihak tertentu yang terkait dengan program bantuan yang ia terima dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.

"Seharusnya ibu tidak mau dimintai uang kantong kresek atau apa pun namanya oleh pihak tertentu, sebab hak ibu penuh dan tanpa pemotongan sedikit pun. Ibu jangan takut saya jamin ya, jadi tulis surat soal ini kepada saya, " tegas Risma.

Hal serupa dirasakan oleh Maryanih, yang juga menerima BPNT tapi harga barang komponen yang diterima tidak sesuai atau tidak genap Rp 200 ribu per bulan.

"Tadi sudah dihitung oleh Bapak yang dari Satgas Pangan/Mabes Polri harga dari komponen yang diterima hanya Rp 177 ribu dari yang seharusnya 200 ribu jadi ada Rp 23 ribu. Coba bayangkan Rp 23 ribu dikali 18,8 juta, " ujar Risma.

Para penerima BST, BPNT/Program Sembako dan PKH diminta membantu pemerintah agar bantuan bisa sampai kepada penerima manfaat dan tidak ada tindak pemotongan oleh pihak siapapun.

"Tolong bantu kami untuk mengetahui apakah ada pemotongan atau tidak, kalau gini-gini terus tidak bisa selesai urusannya dan kapan warga mau bisa sejahtera, " katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Program Kewirausahaan

Sebelumnya, Risma menemui dan berdialog dengan warga yang sedang antre mencairkan BST dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) di Jalan H Diran RT 08/RW 01, Gang Rawa 1, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Di lokasi pencarian BST tersebut tercatat 110 warga penerima BST. 

"Kita harus berusaha agar berdaya dan tidak selamanya menjadi penerima bansos. Misalnya di Kota Surabaya itu ada namanya kampung kue dan kampung lontong yang memang fokus membuat kue dan lontong," katanya.

Tidak hanya itu, Risma pun memotivasi agar penerima bansos mau berubah melalui program kewirausahaan seperti beternak ayam dan memelihara ayam petelur.

"Saya selalu semangat memotivasi masyarakat agar mau berubah melalui program usaha produktif di antaranya beternak ayam maupun memelihara ayam petelur yang hasilnya bisa untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, " tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya