Jemaah Syattariyah Sumbar Baru Rayakan Idul Adha Hari Ini, Kamis 22 Juli 2021

Jemaah Syattariyah rayakan Idul Adha dua hari lebih lama dari yang sudah ditetapkan pemerintah.

oleh Novia Harlina diperbarui 22 Jul 2021, 09:48 WIB
Ilustrasi salat (sumber: freepik)

Liputan6.com, Agam - Jemaah Tarekat Syattariyah di sejumlah daerah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Agam dan Padang Pariaman merayakan Idul Adha 1442 Hijriah pada hari ini, Kamis, 22 Juli 2021.

Tarekat Syattariyah merayakan Idul Adha dua hari lebih lama pada tahun ini dibanding mayoritas warga muslim di Tanah Air yang merayakannya pada Selasa, 20 Juli 2021.

"Iya hari ini salat Idul Adha, setelah itu dilanjutkan menyembelih hewan kurban," kata salah seorang jemaah Tarekat Syattariyah di Nagari (desa adat) Malalak Barat Kabupaten Agam, Gustina (29) kepada Liputan6.com, Kamis (22/7/2021).

Dalam Tarekat Syattariyah, cara menentukan jatuhnya 10 Zulhijah dilakukan berdasarkan bilangan takwim khamsiah, yang telah diajarkan secara turun-temurun dari ulama terdahulu.

Penentuan 10 Zulhijah sudah bisa dilakukan berdasarkan penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1442 Hijriah. Sehingga untuk tahun ini Idul Adha jatuh pada 22 Juli 2021.

"Dibanding tahun-tahun biasanya memang kami berbeda dengan mayoritas umat Muslim pada umumnya dalam menentukan jatuhnya hari raya, tapi itu tidak jadi masalah," katanya.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ajaran Tarekat Sattariyah

Perbedaan ini, kata Gustina, tidak hanya terjadi pada perayaan Idul Adha, tapi juga saat penentuan awal Ramadan.

"Kami sekeluarga mengikuti ajaran Tarekat Syattariyah, walau memulai puasa Ramadan dan Idul Adha berbeda dengan masyarakat pada umumnya, tujuannya tetaplah sama," katanya.

Selain di Agam dan Padang Pariaman, jemaah Sattariyah juga tersebar di sejumlah daerah di Sumbar, seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Sijunjung, Batu Sangkar, Solok, dan kota Padang.

Mengingat pandemi Covid-19 masih mewabah di penjuru negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar dan pemerintah setempat, mengizinkan masyarakat melaksanakan salat Idul Adha di masjid dan musala, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan.

"Kegiatan agama merupakan salah satu ikhtiar umat muslim dalam menghadapi pandemi," kata Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya