Kinerja Saham Emiten Farmasi Merosot pada 23 Juni 2021

Saham emiten farmasi mengalami koreksi pada perdagangan Rabu, 23 Juni 2021. Ada apa?

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Jun 2021, 21:54 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melonjak pada awal pekan, saham emiten farmasi terpantau merosot pada penutupan perdagangan saham, Rabu (23/6/2021).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXHealth terpantau turun 2,42 persen ke posisi 1.303. Dari data tersebut rata-rata saham emiten farmasi merosot, seperti PT Indofarma Tbk (INAF). Meski terpantau naik pada pembukaan perdagangan, yakni 2.790, penurunan 6,14 persen terjadi. Tercatat penutupan hari ini berada di angka 2.600.

Saham PT Kimia Farma (KAEF) juga merosot 6,91 persen. Terpantau harga pembukaan yang mencapai 3.070, hanya ditutup di 2.830.

Penurunan juga terjadi pada PT Kalbe farma Tbk (KLBF). Dibuka dengan angka 1.420, harga saham turun 4,23 persen karena berada di 1.360 pada sesi penutupan. Saham PT Phapros Tbk (PEHA) juga mengalami penurunan 6,82 persen hari ini. Pada pembukaan perdagangan harga saham berada di angka 1.320 dan menurun di 1.230 pada penutupan.

Selanjutnya terdapat PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Pada pembukaan hari ini, perseroan berada di angka 1.770. Namun terjadi penurunan hingga 6,53 persen, sehingga penutupan berada di angka 1.645.

PT Soho Global Health Tbk (SOHO) juga turun 6,34 persen hari ini, bila pada sesi pembukaan saham dibanderol 5.125, pada penutupan harga saham berada di angka 4.800.

Meski demikian, Pengamat Pasar Modal dan Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengungkapkan, terdapat beberapa sentimen positif pada saham emiten farmasi, salah satunya untuk Indofarma. "Adanya obat yang diklaim akan digunakan untuk pasien Covid-19 seharusnya jadi sentimen positif bagi perseroan," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 23 Juni 2021

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada penutupan perdagangan Rabu, 23 Juni 2021. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual oleh investor asing.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,88 persen atau 53,29 poin ke posisi 6.034,54. Indeks LQ45 merosot 1,02 persen ke posisi 859,60. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.130,09 dan terendah 6.034,54. Sebanyak 307 saham melemah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.223.148 kali dengan volume perdagangan 24,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 427,07 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.454.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXInfra naik 1,26 persen, IDXTrans mendaki 0,84 persen dan IDXIndustry menguat 0,21 persen.

Sektor saham IDXHealth melemah 2,42 persen dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham IDXFinance merosot 2,09 persen dan IDXEnergy tergelincir 0,71 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya