Kemenkes Ungkap 4 Penyebab Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak Tajam

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkap penyebab kasus Covid-19 di Kudus melonjak tajam.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2021, 09:58 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan pengecekan penanganan Covid-19 di RSUD Dr Loekmono Hadi, Kudus, Senin (31/5). (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi sorotan lantaran melonjak tajam usai Idul Fitri lalu. Pada Sabtu 5 Juni 2021, ada penambahan 183 kasus baru Covid-19 di Kudus. Jika ditotal, jumlahnya mencapai 1.413 kasus aktif.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkap penyebab kasus Covid-19 di Kudus melonjak tajam.

Dia menyebut selama libur Lebaran 2021, tempat wisata di Kudus ramai pengujung.

Sementara itu, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kudus tidak berjalan optimal.

"Tempat wisata saat Idul Fitri kemarin yang jelas ramai, lengahnya sistem mikro PPKM-nya," kata Siti kepada Merdeka, Minggu (6/6/2021).

Tak hanya itu, lanjut Nadia, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di Kudus menurun. Pada saat bersamaan, pengawasan pemerintah daerah terhadap penegakan aturan protokol kesehatan lemah.

"Lemahnya penegakan aturan prokes, pelacakan kasus (Covid-19) tidak optimal," ucap Siti.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pengendalian

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ini memastikan pemerintah pusat berupaya mengendalikan Covid-19 di Kudus. Caranya dengan menyediakan sarana prasarana, obat obatan serta tenaga kesehatan.

"Kemudian alat diagnosis lab PCR dan antigen," tandas Siti.

Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menerjunkan 450 prajurit TNI untuk membantu operasi penegakan protokol kesehatan 3M dan pelaksanaan PPKM Mikro di Kudus. Langkah ini diambil menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya