BSI Beri Layanan Cash Management dan Trade Finance untuk PLN

BSI memberikan kemudahan dan layanan kepada nasabah yang bersinggungan erat dengan proyek-proyek yang membutuhkan penjaminan.

oleh Tira Santia diperbarui 31 Mei 2021, 13:11 WIB
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - T Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dalam bentuk penandatangan perjanjian kerjasama layanan cash management dan penerbit jaminan pengadaan barang dan jasa di lingkungan PLN.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi menyampaikan bahwa BSI berupaya mengoptimalkan peran bank syariah untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.

“Melalui integrasi layanan perbankan syariah satu atap untuk PLN, kami berharap BSI menjadi solusi layanan syariah bagi korporasi serta supply-chain di PLN. Keberadaan BSI ini mudah-mudahan dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi PLN dan seluruh pegawainya melalui produk dan layanan digital yang dimiliki BSI,” kata Hery Gunardi, di Jakarta, Senin (31/5/2021).

Dari sisi korporasi sendiri, BSI memberikan kemudahan dan layanan kepada nasabah yang bersinggungan erat dengan proyek-proyek yang membutuhkan penjaminan.

Selain memberikan kemudahan layanan cash management yang terintegrasi dengan layanan keuangan yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun, aman, cepat dan didukung IT yang modern.

“BSI menjadi bank syariah pertama sebagai Bank Imprest atas pengelolaan dana operasional di PLN,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, layanan Cash Management ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan operasional keuangan sekaligus pemeliharaan posisi likuiditas PLN secara efektif dan efisien per 1 Juni 2021 di Wilayah Aceh.

Sedangkan layanan trade finance BSI sebagai Penerbit Jaminan (Bank Garansi) Pengadaan Barang dan Jasa berfungsi untuk verifikasi dan kontrol atas Bank Garansi vendor / kontraktor yang telah diterbitkan. Dilengkapi dengan sistem BG Online Access yang aman diakses dimanapun dan kapanpun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kinerja BSI

Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara dari sisi kinerja, per Maret 2021 BSI mencatatkan aset mencapai Rp234,4 Triliun dan laba sebesar Rp742 Triliun yang ditopang pembiayaan sebesar Rp159 Triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp205,5 Triliun.

“Dengan catatan pertumbuhan positif ini, kami optimis mampu menjadi mitra strategis bagi PLN ke depannya,” kata Hery.

Tentunya, melalui inisiatif ini, BSI berharap perbankan syariah dapat mendukung peran PLN sebagai perusahaan yang strategis melalui percepatan dan digitalisasi layanan perbankan syariah terintegrasi, juga kemudahan akses bank garansi secara online guna memudahkan PLN memantau proses pengadaan barang dan jasa, serta layanan pembiayaan syariah yang kompetitif dan nyaman bagi lebih dari 7 ribu pegawai.

Hery juga berharap kerjasama ini dapat membantu perekonomian nasional dan menjadi stimulus bagi seluruh stakeholders dan pelaku usaha untuk bangkit mengembangkan usahanya. Tentunya dengan prinsip kehati-hatian, aman dan tepat sasaran.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesli menyampaikan dengan adanya sinergi kedua belah pihak semakin menguatkan dan mempermudah PLN dalam kontrol trading process yang melibatkan kontraktor, layanan keuangan terintegrasi dalam layanan syariah yang menyeluruh.

“Tentu kerjasama ini menjadi komitmen kami untuk bersama membangun negeri melalui sinergi BUMN,” pungkas Sinthya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya