Menko Muhadjir: Segera Tangani Tiap Potensi Sumber Penyebaran Varian Baru Covid-19

Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan, pemerintah terus berupaya mengantisipasi agar penyebaran Covid-19 varian B.1617.2 tidak semakin meluas.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Mei 2021, 10:30 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy membuka kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi relawan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kantor Perpusnas, Salemba, Jakarta, Senin (24/5/2021). (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, pemerintah terus berupaya mengantisipasi agar penyebaran Covid-19 varian B.1617.2 tidak semakin meluas. Dia mengakui bahwa varian virus Corona dari India ini memang lebih ganas dan memiliki laju penularan lebih cepat.

"Karena itu, sekarang setiap kali ada isu, ada kemungkinan potensi sumber penyebaran dari varian-varian baru harus langsung segera ditangani," ujar Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (29/5/2021).

Adapun varian baru virus Covid-19 B.1617.2 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Varian virus corona itu ditemukan dari anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan di Cilacap.

Setidaknya, ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan screening terhadap ABK Filipina. Dari 14 kasus mutasi tersebut, sebanyak 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap ikut tertular saat menangani para ABK.

Muhadjir mengatakan hingga kini belum ada tanda-tanda penyebaran secara luas dari mutasi virus Corona dari India tersebut. Namun, dia mengingatkan agar sumber-sumber penularan Covid-19 varian baru harus diwaspadai.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Beri Perhatian ke Perbatasan Kalimantan dan Sumatera

Mahasiswa melukis mural bertemakan sosialisasi pencegahan Covid-19 di kolong jalan tol dalam kota, Kebun Nanas, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sekitar 90 tiang kolong tol sepanjang jalan MT Haryono ini difasilitasi Satgas Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Saat ini, pemerintah memberi perhatian khusus kepada masyarakat dari perbatasan Kalimantan dan khususnya dari Sumatera. Pasalnya, kemungkinan bisa menjadi pintu masuk varian virus corona baru.

"Karena dari Sumatera itu banyak sekali pekerja migran kita maupun sanak-saudaranya yang melakukan penyeberangan lewat jalur tidak resmi sehingga di luar pengendalian kita," jelas Mujadjir

Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik mudik lebaran, terutama dari Pulau Sumatera. Dia mengungkapkan pergerakan bus setiap harinya mencapai 500 dan belum semuanya kembali ke Pulau Jawa.

"Kapolda Sumatera Selatan dan Lampung juga meminta untuk diperpanjang untuk melakukan pencegatan, pemeriksaan, dan penindakan mereka yang akan menyeberang kembali ke Jawa," kata dia.

Sementara itu, sejauh ini ada tiga jenis varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Mulai dari, varian Covid-19 B.1617 dari India, B.117 dari Inggris, dan B.1315 dari Afrika Selatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya