BNPB: Sejumlah Warga Sumbar Sempat Diungsikan Akibat Gempa Nias Barat Magnitudo 6,7

Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, warga merasakan guncangan gempa selama 4-5 detradit

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Mei 2021, 17:58 WIB
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati mengatakan, sejumlah masyarakat di Desa Simalegi di Sumatera Barat sempat diungsikan ke tempat aman. Hal ini dilakukan usai mereka merasakan adanya guncangan gempa Nias Barat magnitudo 7,2 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,7 pada pada Jumat (14/5), pukul 13.33 WIB.

"Mereka sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman (saat terjadi guncangan gempa)," tulis Radiya dalam keterangan tertulis diterima, Jumat (14/5/2021).

Kendati secara berangsur, lanjut Raditya, saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing.

"BPBD setempat tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi gempa susulan," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, gempa yang mengguncang Nias Barat dan beberapa daerah berada di kedalaman 19 km. Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, mencatat guncangan 2-3 detik yang dirasakan warga Desa Tuapaja, Kecamatan Sipora Utara.

Sedangkan di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, warga merasakan guncangan gempa selama 4-5 detik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Belum Ada Laporan Kerusakan

"Sesuai laporan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai menginformasikan sejauh ini tidak ada informasi kerusakan akibat gempa," tutur Raditya.

Raditya menambahkan, BNPB selalu mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa bumi. Dia meyakini, bahaya gempa dapat terjadi tanpa adanya peringatan.

"Gempa dapat memicu kerusakan bangunan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," dia menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya