Potensi Bangun Pertashop di Kerinci, 22 Bulan Sudah Balik Modal

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan kehadiran Pertashop pun ikut membantu perekonomian masyarakat, karena memiliki omzet harian tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2021, 16:54 WIB
(Foto:Dok.BPH Migas)

Liputan6.com, Jakarta Jelang Hari Raya Idul Fitri, BPH Migas terus melakukan pengawasan penyediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di berbagai daerah. Salah satu upaya pemerintah untuk distribusi BBM ke seluruh pelosok, yakni melalui SPBU Mini Pertashop, yang bisa menjangkau daerah yang lebih terpencil.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan kehadiran Pertashop pun ikut membantu perekonomian masyarakat, karena memiliki omzet harian tinggi.

 

 

(Foto:Dok.BPH Migas)

Salah satunya, Islamudin pengurus Bumdes pengelola Pertashop di Kerinci yang merasakan manfaat ekonomi dengan omzet harian berkisar 700-1.000 liter per hari. Untuk rata-rata bulanan, per harinya 850 liter per hari dengan dua orang operator bergantian, beroperasi mulai jam 07.00 sd 17.30.

Operatornya pun digaji sesuai UMR 1,8 jt per bulan. Ke depannya direncanakan untuk menjual juga pelumas juga LPG. Dengan omzet harian rata-rata 850 liter, maka diperkirakan dalam 22 bulan akan balik modal.

 

(Foto:Dok.BPH Migas)

"Ke depannya kami berencana untuk menjual juga pelumas juga LPG. Investasi di luar tanah milik Bumdes senilai 490 juta, 260 juta untuk tanki timbun dan peralatan Pertashop, selebihnya untuk infrastruktur, termasuk mushalla dan toilet," kata dia Islamudin, dalam siaran resmi, Jumat (07/05/2021).

 

(Foto:Dok.BPH Migas)

Ifan, sapaan M Fanshurullah Asa mengatakan omzet 700 sd 1000 liter per hari untuk Pertashop Kerinci ini cukup besar bahkan telah melebihi di Jawa. Dia menekankan pentingnya menampilkan keunggulan komparatif ketika mengelola Pertashop. Apalagi Kerinci memiliki kelebihan penghasil teh dan kayu manis, sehingga bisa menjadi strategis untuk juga nantinya di lingkungan Pertashop.

 

(Foto:Dok.BPH Migas)

"Kalau Bumdes punya 10 Pertashop misalnya, sudah lebih besar dari usaha SPBU, modal lebih ringan, bisa dibantu pembiayaan bank lagi," ujarnya.

Ifan menegaskan keberadaan Pertashop diharapkan juga menjadi perangsang tumbuhnya perekonomian rakyat sebagai ikutan positif dari itu. Dengan begitu daerah bisa tumbuh berkembang sesuai dengan karakternya.

 

(Foto:Dok.BPH Migas)

Pertashop yang memasarkan Pertamax, JBBU, menjadi bagian penting dari penjangkauan konsumen. Terlebih, dengan kualitas Pertamax lebih bersih, dengan RON  92-95 lebih menjamin mesin kendaraan lebih awet, dan pembakaran lebih sempurna.

Untuk itu model Penyalur Mini seperti Pertashop dengan Pertamaxnya, juga jika sudah dikembangkan memasarkan juga Pertadex dengan CTN yang lebih baik, layak untuk dikembangkan menggantikan jenis BBM lain. Selain itu, Pertashop juga memasarkan LPG maupun pelumas dan lain-lain dengan harga lebih terjangkau, sehingga bisa membangkitkan usaha.

 

(*)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya