Warren Buffett Ingatkan Terjadinya Inflasi di Amerika Serikat

CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett menuturkan, pihaknya melihat inflasi yang substansial dan menaikkan harga.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Mei 2021, 13:19 WIB
Peringkat kedua diikuti oleh pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Kekayaan pria 86 tahun ini mencapai US$ 75,6 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun. (NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Saat Amerika Serikat berjuang memulihkan ekonomi di tengah menurunnya kasus COVID-19, miliarder dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett memperingatkan ada inflasi serius.

"Kami melihat inflasi yang substansial. Kami menaikkan harga. Orang-orang menaikkan harga kepada kami, dan itu diterima," kata Warren Buffett pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway seperti dilansir Yahoo Finance, Rabu (5/5/2021).

Pernyatan tersebut menjadi daftar panjang para eksekutif yang memprediksi adanya inflasi di negeri Paman Sam. Buffett menyebut, biaya baja yang jauh lebih tinggi memberikan dampak pada bisnis perumahan dan furnitur Berkshire.

"Orang-orang memiliki uang di saku mereka, dan mereka membayar harga yang lebih tinggi. Ini hampir seperti kegilaan membeli," ujar Buffett.

Oracle of Omaha tidak sendirian dalam memerangi inflasi saat ini, mulai dari harga baja yang lebih tinggi hingga harga tembaga yang tak terkendali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Inflasi Menguat

Penyataan inflasi selama pendapatan kuartal pertama bulan ini telah naik menjadi tiga kali lipat dari tahun ke tahun. Ini menjadi lompatan terbesar sejak 2004, menurut penelitian terbaru peneliti Bank of America Savita Subramanian.Bahan mentah, transportasi, dan tenaga kerja disebut-sebut sebagai pendorong utama terjadinya inflasi.

Penelitian Subramanian menemukan jumlah inflasi yang disebutkan secara historis memimpin indeks harga konsumen hingga seperempatnya, dengan korelasi 52 persen. Dengan kata lain, Subramanian berpikir investor telah melihat adanya kenaikan besar dalam beberapa bulan mendatang.

"Inflasi bisa dibilang topik terbesar selama musim pendapatan ini, dengan beragam sektor (konsumen, industri, material) Mengutip tekanan inflasi," catat Subramanian.

Procter & Gamble akan mulai menaikkan harga produk perawatan bayi, perawatan wanita dan inkontinensia dewasa di Amerika Serikat. Kenaikan harga akan berkisar dari persentase satu digit menengah hingga tinggi.

Kenaikan tersebut akan mulai berlaku pada pertengahan September.CFO Whirlpool Jim Peters baru-baru ini juga mengatakan, pembuat peralatan baru saja menaikkan harga sebesar 5 persen hingga 12 persen untuk mengatasi kenaikan biaya baja.

Pembuat tisu Kimberly-Clark mengatakan akan menaikkan harga produknya di AS dan Kanada karena inflasi biaya komoditas yang signifikan. Persentase kenaikan akan berkisar dari satu digit menengah hingga tinggi. Rencananya hal ini mulai berlaku pada Juni 2021.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya