Operasi Pasar Murah di Cirebon Dalam Konsep Digital

Upaya menstabilkan harga bahan pokok saat ramadan terus dilakukan di tengah pandemi covid-19 dengan operasi pasar digital di Cirebon

oleh Panji Prayitno diperbarui 25 Apr 2021, 06:00 WIB
Operasi pasar murah dalam format digital terobosan TPID Kota Cirebon. Foto (LIputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Kegiatan operasi pasar murah kerap dilakukan pemerintah dalam upaya menstabilkan harga bahan pokok yang cenderung naik saat Ramadan.

Namun, ada yang berbeda dari operasi pasar murah yang digelar Kota Cirebon. Di tengah Pandemi Covid-19, operasi pasar murah hadir dalam format digital.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon sekaligus Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon, Bakti Artanta menyebutkan, jika umumnya operasi pasar murah diadakan di satu tempat mengundang orang datang.

"Tapi karena tahun ini masih pandemi jadi warga tak perlu datang ke satu lokasi. Cukup lewat gawai saja," kata Bakti, usai peluncuran program Pasar Murah Digital di Balai Kota Cirebon, Jumat, (23/4/2021).

Masyarakat cukup memesan kebutuhan pokok dalam pasar murah digital melalui aplikasi Pasarmu.id. Di aplikasi tersebut tersedia beragam paket bahan pokok sesuai kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Pembayaran melalui platform pembayaran digital dengan QR Code, sebelum kemudian barang diantarkan ke tujuan.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Stabilitas Harga

Launching program operasi pasar murah melalui format digital terobosan TPID Kota Cirebon. Foto (Istimewa)

Bakti berharap, Pasar Murah Digital dapat menjaga stabilitas harga selama Ramadan maupun Lebaran. Pada Ramadan 2020 Kota Cirebon mengalami deflasi akibat lemahnya konsumsi di tengah pandemi.

"Maret 2021, Kota Cirebon inflasi 0,07 persen Dugaan kami, sekarang pada April 2021 juga inflasi, daya beli masyarakat masih terbatas," ungkapnya.

Ketua Pelaksana Harian TPID Kota Cirebon, Agus Mulyadi meyakinkan, Pasar Murah Digital merupakan bagian dari upaya percepatan digitalisasi daerah.

"Kalau tidak bisa berubah, ya kita tergerus," kata Agus.

Agus berharap, Pasar Murah Digital dapat meningkatkan taraf hidup mitra usaha yang terlibat. Seperti petani sebagai produsen dan UMKM binaan.

Menurutnya, program tersebut dapat menyederhanakan rantai distribusi barang. Oleh karena itu, diharapkan adanya kontrol pada permintaan dan persediaan barang.

"Stabilitas harga tetap terjaga sampai lebaran tiba," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya