Bursa Saham Asia Menguat Jelang Rilis Data Ekonomi China

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Jumat, (16/4/2021) mengikuti wall street yang perkasa dan jelang rilis data ekonomi China.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Apr 2021, 08:40 WIB
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat pagi seiring investor menanti rilis data ekonomi China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 menguat 0,35 persen. Indeks saham Topix menguat pada Jumat pekan ini. Indeks saham Korea Selatan Kospi melambung 0,24 persen.

Indeks saham Australia ASX menguat. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang  naik 0,11 persen.

Investor akan mengamati bursa saham India seiring situasi COVID-19  yang menunjukkan kenaikan. Data menunjukkan kasus COVID-19 mencapai 200.000. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat, (16/4/2021).

Di sisi lain, China akan merilis data ekonomi termasuk produk domestik bruto (PDB) dan produksi industri pada Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS Melemah

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Di bursa saham Amerika Serikat atau wall street melonjak. Indeks saham Dow Jones menguat 305,10 poin ke posisi 34.035,99. Bahkan indeks saham Dow Jones sentuh posisi 34.000. Indeks saham S&P 500 menguat 1,11 persen ke posisi 4.170,42. Indeks saham Nasdaq mendaki 1,31 persen ke posisi 14.038.

Indeks dolar AS berada di posisi 91,66. Angka ini melemah dibandingkan awal pekan di atas 92,1. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 108,63 per dolar AS. Harga minyak berjangka Brent melemah 0,25 persen ke posisi USD 66,77 per barel. Harga minyak berjangka AS melemah 0,28 persen ke posisi USD 63,28 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya