Top 3: Vaksin COVID-19 Jadi Syarat Umrah, Sinovac Belum Dapat Izin WHO Jadi Sorotan

Berita tentang vaksin COVID-19 menjadi syarat umrah, dan vaksin Sinovac yang belum mendapatkan izin dari WHO menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Apr 2021, 10:29 WIB
Umat muslim melakukan Tawaf mengelilingi Kakbah selama umrah di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/3/2020). Semenjak pemerintah Arab Saudi melarang kegiatan umrah, tempat paling suci umat Islam ini menjadi terlihat lebih sepi dari biasanya. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta- Arab Saudi memberikan syarat umrah salah satunya adalah sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Namun sampai saat ini, salah satu vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac masih belum mendapatkan izin dari WHO.

Berita tentang vaksin COVID-19 menjadi syarat umrah, dan Sinovac yang belum mendapatkan izin dari WHO menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Selasa (13/4/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang WNI yang positif mengalami COVID-19 di Korea Selatan naik menjadi 207 orang.

Namun, , mayoritas pasien WNI di negara itu sudah sembuh dan belum ada laporan kematian. 

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu sebuah riset yang mengungkap 1 dari 3 penyintas COVID-19 mengalami masalah kejiwaan usai sembuh

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

1. Vaksin COVID-19 Jadi Syarat Umrah, Kapan Sinovac Dapat Izin WHO?

Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi mengizinkan kembali ibadah umrah usai peringanan pembatasan sosial dan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Suci. (AFP)

Kementerian Agama mengungkap, Arab Saudi memberikan syarat umrah salah satunya adalah sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkata bahwa vaksinnya harus yang disertifikasi WHO.

Sekadar informasi, WHO memberikan izin melalui proses Emergency Use Listing (EUL). Hingga kini, salh satu vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia, yakni Sinovac masih belum mendapatkan izin.

Berdasarkan update terbaru WHO pada 7 April 2021, vaksin Sinovac masih berada di tahap asesmen. Ada kemungkinan Sinovac lolos pada akhir April 2021, atau ketika bulan Ramadan sudah setengah jalan.

 

Baca selengkapnya....

3 dari 5 halaman

2. WNI Positif COVID-19 di Korea Selatan Naik Jadi 207 Orang

Seorang perempuan melihat taman yang disegel untuk aturan jarak sosial dan pencegahan terhadap virus corona di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (16/12/2020). Sejauh ini, upaya pembatasan jarak sosial di Korea Selatan masih gagal menurunkan kasus Covid-19 yang terus melonjak. (AP Photo/Lee Jin-man)

Kasus COVID-19 bagi WNI di seluruh dunia masih terus meningkat. Totalnya kini sudah ada 3.788 kasus.

Pada Senin (12/4/2021), ada kasus tambahan dari Belgia, Korea Selatan (Korsel), Kuwait, Qatar. Sementara, pasien sembuh tercatat di Belgia, Korsel, Mesir, dan Qatar.

Menurut data Kementerian Luar Negeri, kasus di Korsel sudah mencapai 207 WNI. Kabar baiknya, mayoritas pasien WNI sudah sembuh dan belum ada laporan meninggal dunia.

 

Baca selengkapnya....

4 dari 5 halaman

3. Riset: 1 dari 3 Penyintas COVID-19 Punya Masalah Kejiwaan Usai Sembuh

Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Salah satu studi tentang efek mental COVID-19 telah mengungkapkan bahwa sekitar satu dari setiap tiga individu yang selamat dari penyakit ini akhirnya menderita masalah kejiwaan atau neurologis enam bulan kemudian.

Studi ini - yang diterbitkan pada 6 April 2021 dalam jurnal The Lancet Psychiatry - mengamati catatan kesehatan lebih dari 230.000 pasien yang telah pulih dari COVID-19, dan menemukan bahwa sekitar 34 persen memiliki masalah neurologis atau kejiwaan dalam waktu enam bulan.

Menurut penulis penelitian, ini membuktikan bahwa pasien COVID-19 jauh lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi terkait otak dibandingkan dengan individu yang menderita infeksi pernapasan lainnya seperti flu biasa, tonsilitis, dan radang tenggorokan.

 

Baca selengkapnya....

5 dari 5 halaman

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19

Infografis 7 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya