8 Ciri Orang yang Sehat Jiwa

Kesehatan tidak melulu soal fisik, mental atau jiwa pun harus sehat. Pasalnya, kesehatan mental juga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap fisik.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Apr 2021, 19:00 WIB
Terapi Bertani Menyehatkan Jiwa ala Puskesmas Kasihan II Bantul

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan tidak melulu soal fisik, mental atau jiwa pun harus sehat. Pasalnya, kesehatan mental juga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap fisik.

Seperti disampaikan Dr. dr. Kristiana Siste, Sp.KJ(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Menurutnya, ada 8 ciri orang yang sehat jiwa.

Kedelapan ciri sehat jiwa tersebut yakni:

-Dapat menerima kenyataan yang baik maupun buruk.

-Puas dengan hasil karyanya.

-Merasa lebih puas untuk memberi daripada menerima.

-Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.

-Berhubungan dengan orang lain untuk saling menolong dan memuaskan.

-Mengambil hikmah dari kejadian buruk.

-Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kuratif dan konstruktif.

-Memiliki rasa kasih sayang yang besar.

Simak Video Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Tidak Menggunakan Alkohol

Siste juga menerangkan, ciri lain dari seseorang yang sehat jiwa adalah tidak menggunakan atau ketergantungan terhadap alkohol. Maka dari itu, edukasi tentang bahaya alkohol dirasa penting untuk dilakukan.

“Sangat penting bagi kita untuk aware dan mengedukasi orang-orang di sekeliling kita terutama remaja dan dewasa muda agar bisa sadar bahwa penggunaan alkohol itu berbahaya bagi fisik dan mental,” ujar Siste dalam seminar daring Medicine UI, ditulis Rabu (7/4/2021).

Siste menambahkan, hal ini penting karena ada tujuan untuk membentuk generasi muda emas Indonesia. Generasi yang sehat jiwa yang ditandai dengan merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, menerima orang lain apa adanya, dan bersikap positif.

“Jadi generasi emas ini adalah generasi yang sehat jiwa dan fisik.”

3 dari 4 halaman

Bahaya Alkohol

Penggunaan alkohol perlu dihindari karena dapat memicu kerusakan otak dan memiliki keterkaitan dengan praktik bunuh diri.

 “Ternyata penggunaan alkohol bisa berhubungan dengan keinginan untuk bunuh diri. Dikatakan hampir 1,9 kali muncul ide bunuh diri atau 3 kali sudah melakukan percobaan bunuh diri dan 2,59 kali percobaan bunuh diri berhasil,” ujar Siste.

Penggunaan alkohol memang erat dengan ide mengakhiri hidup karena ada gangguan mental seperti depresi yang dialami oleh orang yang kecanduan alkohol, tambahnya.

Data Hospital Information System (SIRS) 2010 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan ada 1.211 kunjungan rumah sakit akibat gangguan mental yang disebabkan konsumsi alkohol.

Data tersebut dikumpulkan dari 1.523 rumah sakit yang mencatat total pasien gangguan mental akibat alkohol pada 2010 mencapai 663 orang. Jumlah ini terdiri dari berbagai rentang usia sebagai berikut:

-5-14 tahun 17 orang.

-15-24 tahun 202 orang.

-25-44 tahun 307 orang.

-45-64 tahun 102 orang.

-65 tahun ke atas 35 orang.

 “Jadi banyak sekali komorbiditas antara penggunaan alkohol dengan gangguan jiwa lainnya misalnya psikotik,” ujar Siste.

Ia menambahkan, kecanduan alkohol juga sering kali bersamaan dengan kecanduan perilaku seperti kecanduan judi dan kecanduan internet, tutupnya.

 

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya