Kontrak Proyek Infrastruktur Kementerian PUPR Capai 5.334 Paket di Kuartal I 2021

Kementerian PUPR telah memulai pelelangan dini untuk percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur Tahun Anggaran 2021 sejak Oktober 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Apr 2021, 11:00 WIB
Pekerja kontruksi menyelesaikan proyek pembangunan Rusunawa Tingkat Tinggi Pasar Rumput di Jalan Lingkar Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (14/11). Pembangunan rusun ini ditargetkan rampung pada akhir 2018 mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pelelangan dini untuk percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur Tahun Anggaran 2021 sejak Oktober 2020.

Tercatat sebagaimana terekam dalam sistem e-monitoring Kementerian PUPR pada status 31 Maret 2021, pukul 16.00 WIB, paket pekerjaan infrastruktur yang terkontrak sebanyak 5.344 paket senilai Rp 81,4 triliun dari total paket kontraktual TA 2021 sebanyak 7.383 paket senilai Rp 105,28 triliun. Jumlah paket terkontrak akan terus bertambah seiring waktu.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan belanja infrastruktur PUPR antara lain seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, dan rumah MBR terus dilaksanakan.

"Saya pastikan kegiatan kegiatan strategis di Kementerian PUPR tetap berjalan dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi COVID-19," kata Basuki dikutip dari keterangannya pada Kamis (1/4/2021).

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur, Kementerian PUPR telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mempercepat realisasi anggaran.

Salah satunya, dengan memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target, tepat sasaran, dan memperhatikan batas waktu. Adapun capaian progres fisik hingga saat ini sebesar 19,64 persen dengan serapan anggaran sebesar 18,54 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 134,94 triliun.

Untuk infrastruktur Bidang Sumber Daya Air total paket terkontrak sebanyak 1.525 paket dari total paket kontraktual TA 2021. Tercatat 3 provinsi dengan progres teratas adalah Maluku Utara (97 perseb), Bali (84 persen), dan Kalimantan Timur (81 persen).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Peningkatan Kualitas Jalan dan Jembatan

PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Selanjutnya untuk infrastruktur peningkatan kualitas jalan dan jembatan paket terkontrak sebanyak 1.949 paket dari total kontraktual sebanyak 2.593 paket, dengan provinsi teratas Maluku (95 persen), Kepulauan Riau (88 persen), dan Riau (87 persen).

Kemudian paket terkontrak infrastruktur permukiman sebanyak 786 paket dari total kontraktual sebanyak 1.319 paket dengan provinsi teratas Kalimantan Utara (95 persen), Kalimantan Tengah (77 persen), dan Kepulauan Riau (72 persen).

Terakhir di Bidang Perumahan paket terkontrak sebanyak 333 paket dari total paket kontraktual TA 2021 sebanyak 606 paket. Tiga provinsi dengan progres teratas yakni Kepulauan Riau (100 persen), Kepulauan Bangka Belitung (100 persen), dan Sumatera Barat (78 persen).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya