Pupuk Indonesia Diminta Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Agrosolution

PT Pupuk Indonesia (Persero) diminta untuk terus meningkatkan produktivitas para petani

oleh Tira Santia diperbarui 29 Mar 2021, 20:45 WIB
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) diminta untuk terus meningkatkan produktivitas para petani. Hal ini juga berlaku untuk para petani di Kabupaten Jember.

Hal ini langsung diungkapkan Bupati Jember Hendy Siswanto dalam acara panen raya Agro Solution di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Senin (29/3/2021).

"Saya sangat mengapresiasi kerja keras petani yang dapat menghasilkan panen padi mencapai 10,1 ton per hektare dengan program Agro Solution. Luar biasa KTNA dan Pupuk Kaltim," kata Hendy seperti dikutip dari Antara.

Luas panen program Agrosolution di Jember mencapai 100 hektare dengan hasil ubinan ada dua varietas yakni varietas Mapan P 05 mencapai 10,1 ton per hektare, sedangkan varietas Ser Tani 9 mencapai 8,5 ton per hektare

Menurutnya Kabupaten Jember memiliki 248 desa dengan 985 dusun yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, sehingga diharapkan produktivitas pertanian yang tinggi dapat merata di seluruh desa di Jember.

"Kami minta teman-teman KTNA yang sudah berhasil dan Pupuk Indonesia bisa mengawal pertanian di Jember agar produktivitas panen petani bisa meningkat seperti program Agro Solution, sehingga tidak hanya di wilayah Jember bagian selatan saja," tuturnya.

Hendy menjelaskan suksesnya pertanian di Jember memerlukan kolaborasi bersama dengan semua pihak termasuk Pupuk Indonesia, KTNA dan Bulog, sehingga diharapkan ada sinergi untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang berdampak pada kesejahteraan petani.

"Kami berharap Jember punya pabrik pupuk, sehingga ke depan tidak ada lagi kelangkaan pupuk yang dialami para petani," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pencanangan Program Agrosolution

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman saat melakukan pencanangan program Agro Solution di Jember, Kamis (5/11) (dok: humas)

Sementara Senior Excecutive Vice Presiden (SEVP) Pupuk Indonesia Gatoet Gembiro Nugroho mengatakan pencanangan program Agrosolution nasional pertama di Kabupaten Jember, sehingga Jember punya nilai sejarah dengan program tersebut.

"Dengan program itu, kami berharap bisa meningkatkan produktivitas yang nantinya berdampak pada kesejahteraan petani, serta ada jaminan asuransi ketika nanti ada bencana yang terjadi sewaktu-waktu," katanya.

Ia mengatakan program tersebut yang menggunakan pupuk nonsubsidi membuktikan bahwa ada peningkatan produktivitas pertanian, sehingga diharapkan petani bisa beralih secara perlahan-lahan menggunakan pupuk nonsubsidi.

"Terbukti dengan pengawalan yang baik, pola yang benar, maka produktivitas padi meningkat, sehingga di Jember menjadi salah satu daerah yang mengurangi subsidi pupuk dan mendorong petani untuk menggunakan pupuk nonsubsidi," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya