Ledakan Bom di Makassar, PBNU Minta Umat Tidak Terprovokasi

Helmy meminta kepada semua masyarakat untuk menyerahkan pengusutan kejadian ini kepada aparat penegak hukum.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Mar 2021, 12:46 WIB
Polisi berjaga di samping kendaraan yang rusak setelah ledakan di luar sebuah gereja di Makassar (28/3/2021). Sebuah benda diduga bom meledak di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi. (AFP/Indra Abriyanto)

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat tak terprovokasi atas kejadian ledakkan diduga bom yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

"Mengimbau Kepada masyarakat dan segenap warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi sehingga melakukan hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya.

Helmy meminta kepada semua masyarakat untuk menyerahkan pengusutan kejadian ini kepada aparat penegak hukum. Helmy menyebut PBNU mengecam keras atas kejadian ini.

"Mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap memiliki perbedaan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Petugas polisi berjaga di dekat sebuah gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). (AP Photo/Yusuf Wahil)

Dia menyebut, agama mana pun di dunia tak tada yang mengajarkan melakukan tindakan kekerasan. Setiap agama pasti mengajarkan untuk saling mencintai dan menghargai antar sesama.

"Karena setiap agama mengajarkan kepada kita cinta kasih antar sesama. Terlebih Islam sebagai agama menganjurkan nilai-nilai toleransi dalam beragama dan menebarkan perdamaian," kata dia.

Oleh karena itu, PBNU mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengusut tuntas peristiwa yang terjadi pagi hari tadi.

"Mendesak pemerintah Indonesia dan aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas atas peristiwa tersebut dan menangkap pelaku kekerasan yang terlibat. Kami percaya aparat akan bekerja secara maksimal dan profesional," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya