Gaet 500 UMKM, KKP Gelar Bazar Virtual Produk Perikanan di Ramadan 2021

KKP akan adakan Bazar Virtual "UMKM Produk Perikanan" Pada Puasa tahun ini

oleh Tira Santia diperbarui 18 Mar 2021, 16:30 WIB
Suasana aktivitas pedagang ikan di Pelelangan ikan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama semester I-2019 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp40 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono akan mengadakan bazar virtual Ramadan UMKM Produk Perikanan pada puasa tahun 2021, dengan menargetkan peserta sebanyak 500 UMKM untuk ikut berpartisipasi dalam bazar tersebut.

“Phada bulan Ramadan 1440 Hijriyah, KKP juga akan mengadakan bazar virtual Ramadan. UKM produk perikanan dengan target peserta sebanyak 500 UMKM, kegiatan-kegiatan ini dapat diakses melalui media sosial Gemarikan,” kata Menteri KKP dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kamis (18/3/2021).

Disisi lain, ia menyebut bahwa pada minggu pertama puasa harga ikan akan mengalami kenaikan sebesar 5 sampai dengan 15 persen, dan diprediksi akan kembali normal pada minggu kedua sampai menjelang lebaran.

“Harga dan pasokan sebelum puasa diprediksi akan stabil. Namun pada minggu pertama puasa harga ikan akan mengalami kenaikan sebesar 5 sampai dengan 15 persen, dan diprediksi akan kembali normal pada minggu kedua sampai menjelang lebaran,” katanya.

Lebih lanjut, Menteri Trenggono menyebutkan 7 strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan antara lain, yang pertama program peningkatan produksi budidaya.

“Yang kedua, konsolidasi dan komunikasi dengan supplier besar, asosiasi, BUMN, perikanan, ritel modern, rumah makan dan dinas Kementerian KKP untuk mengamankan pasokan dan harga  ikan,” ujarnya.

Strategi ketiga, fasilitasi sarana cold storage dan kendaraan berpendingin. Keempat, pengembangan koridor logistik ikan. Kelima, KKP akan mengimplementasi sistem resi gudang komoditas ikan.

Keenam, bazar produk pasar ikan murah online dan offline bekerjasama dengan instansi terkait. Ketujuh, KKP akan memonitoring pasokan dan harga ikan melalui pemantauan harga dan stok ikan satu harga portal KKP, sekaligus melakukan pemantauan langsung oleh KKP ke kota-kota besar di Indonesia.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

KKP Bakal Pamerkan Ratusan Ikan Hias Endemik Asli Indonesia

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti. (Dok KKP)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyelenggarakan pameran ikan hias endemik asli Indonesia. Langkah ini sebagai upaya agar masyarakat Indonesia mengetahui ikan endemik asli tersebut sekaligus menggerakan wisata ikan hias.

Artati merinci sudah ada beberapa komunitas yang telah mendaftar yaitu louhan, discus, koi dan mas koki. Selain kontes ikan hias yang diselenggarakan komunitas, untuk tahun ini pihaknya akan menyelenggarakan pameran ikan hias endemik asli Indonesia.

“Perlu bagi kita mengenalkan masyarakat Indonesia kepada ikan ikan endemik asli Indonesia melalui kontes atau pameran seperti ini. Saat ini Indonesia memiliki 4.552 jenis spesies ikan hias bahkan 440 diantaranya merupakan endemik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, dilansir dari laman kkp.go.id, Minggu (14/3/2021).

Keberadaan raiser ikan hias yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Cibinong, Bogor, selain menjadi pusat pengembangan industri dan pemasaran ikan hias, juga dapat meningkatkan kualitas, menjadi penyangga stok, sarana edukasi dan pusat informasi ikan hias Indonesia.

Kata Artati, raiser ikan hias yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Cibinong, Bogor sudah menjadi rujukan para penghobi dan pencinta ikan hias untuk menggelar kontes. Sepanjang 2020 yang merupakan masa pandemi Covid 19, KKP tetap memfasilitasi penyelenggaraan kontes ikan hias dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

3 dari 3 halaman

Wisata Ikan Hias

Suasana sepi pasar penjualan ikan hias di kawasan Sumenep, Menteng, Jakarta, Selasa (8/12/2020). BPS mencatat ekspor ikan hias Indonesia pada kuartal I 2020 anjlok 24,7 persen atau hanya US$6,41 juta yang membuat pedagang tetap bertahan di tengah hantaman pandemi COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Adapun Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Raiser ikan hias bisa meningkatkan kualitas dan menggerakkan wisata terkaitan ikan hias.

“Perlu adanya perpaduan, baik itu kontes (ikan hias), training, dan juga pengembangan. Supaya bisa menggerakkan wisata juga," kata Menteri Trenggono.

Menurut Menteri KKP, Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias Raiser Ikan Hias di Cibinong, Bogor ini ditujukan untuk mensiasati peluang pasar baru dan promosi. Serta lebih memacu dan meningkatkan pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia internasional.

“Raiser ikan hias ini satu-satunya fasilitas pengembangan dan pemasaran ikan hias terbesar milik pemerintah,” ujar Menteri trenggono.

Lanjut Artati, raiser ikan hias Cibinong turut membantu menjaga geliat bisnis ikan hias di tengah pandemi dengan tetap memfasilitasi penyelenggaraan kontes dan bursa ikan hias. Tahun kemarin tercatat ada 6 kali penyelenggaraan kontes ikan hias dengan jenis discus, louhan, cupang dan mas koki.

Raiser ikan hias Cibinong dilengkapi dengan exhibition hall merupakan tempat yang representatif untuk menyelenggarakan berbagai macam kegiatan kontes, pameran, bursa atapun kegiatan lainnya yang terkait dengan ikan hias.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya