Tidak Ada Kelangkaan Pupuk di Gorontalo

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ketersediaan pupuk bersubsidi sudah dijamin.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Mar 2021, 19:44 WIB
Pupuk bersubsidi di Kabupaten Ciamis.

Liputan6.com, Jakarta - Program pupuk bersubsidi di Provinsi Gorontalo dipastikan tetap berlangsung dengan baik. Untuk mendukung kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, Gorontalo rencananya akan melibatkan koperasi sebagai pengecer.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ketersediaan pupuk bersubsidi sudah dijamin.

"Pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia sudah menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi berdasarkan eRDKK yang jumlahnya telah disesuaikan. Tugas kita adalah mengawal agar pupuk bersubsidi bisa terdistribusi dengan baik," katanya, Rabu (10/3/2021).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan pupuk bersubsidi diharapkan bisa berdampak pada peningkatan produktivitas.

"Selain itu, pupuk bersubsidi diharapkan juga meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian, melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, juga memberikan jaminan ketersediaan pupuk," katanya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo, Risjon K Sunge, juga mengatakan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi.

Menurutnya, yang terjadi di tahun 2020 adalah realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Gorontalo hanya mencapai 74 persen. Namun, hal itu disebabkan karena sejumlah pengecer yang mengalami kesulitan keuangan.

“Jadi pupuk tidak langka di Gorontalo karena realisasi penyaluran Tahun 2020 hanya 74 persen, sisanya 26 persen tidak tersalurkan. Setelah kita telusuri, ternyata ada pengecer yang tidak mampu lagi menebus di tingkat distributor,” ucap Risjon.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Libatkan Koperasi

Stok Pupuk Non Subsidi (dok: Pupuk Indonesia)

Olehnya pada kesempatan itu, Risjon mengusulkan agar penyaluran pupuk bersubsidi dapat melibatkan koperasi sebagai pengecer.

Dia menyebut, saat ini ada 900 dari 1.337 koperasi di Gorontalo yang masih aktif dan layak didorong menjadi pengecer pupuk bersubsidi sesuai dengan jenis usahanya. Bahkan, sebagian koperasi sudah mengajukan diri dan siap menjadi penyalur pupuk bersubsidi.

“Ada koperasi tani dan nelayan, mereka nanti yang akan menebus dari distributor untuk disalurkan lagi ke petani. Sebagian besar anggotanya juga adalah penerima pupuk bersubsidi, jadi ini akan memudahkan petani untuk bisa membeli di koperasi,” bilang Risjon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya