Sekolah Tatap Muka di Tulungagung Ditargetkan Mulai Juli 2021, Mungkinkah?

Pemerintah Kabupaten Tulungagung menargetkan pembelajaran tatap muka di semua jenjang pendidikan pada Juli 2021, seiring tuntasnya program vaksinasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 05:14 WIB
Guru mengajar secara darling sekaligus tatap muka kepada murid-murid SDIT Nurul Amal, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/11/2020). Proses belajar secara tatap muka atau luring ini merupakan uji coba dengan menggunakan assessment pembatasan jumlah murid. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Tulungagung menargetkan pembelajaran tatap muka di semua jenjang pendidikan pada Juli 2021, seiring tuntasnya program vaksinasi pada kelompok pengajar dan tenaga di lingkup kependidikan.

"(Vaksinasi) kami targetkan selesai antara Mei-Juni. Kalau lancar dan tidak ada kendala, Juli pembelajaran tatap muka bisa dilakukan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro di Tulungagung, Selasa (2/3/2021) seperti dilansir Antara.

Akan tetapi skenario itu diberlakukan hanya apabila vaksinasi tidak molor, dan semua tenaga pendidik sudah diimunisasi. Jika belum, pembelajaran tatap muka akan dijadwal ulang.

"Dari pusat sendiri menargetkan bagi pengajar sampai Juni," katanya.

Masalahnya, batas akhir vaksinasi bagi pengajar disesuaikan dengan persediaan vaksin yang diterima oleh Satgas Penanganan COVId-19 Tulungagung.

Galih tak memungkiri kebijakan tersebut masih berisiko terjadi paparan antarsiswa. Namun, menurutnya, risiko itu relatif kecil lantaran baik pengajar dan orang tuanya sudah terlindungi oleh vaksin, sehingga tercipta kekebalan kelompok (herd immunity).

“Ilustrasinya begini, orang tuanya sudah divaksin akan melindungi anak-anak di rumah, gurunya juga divaksin,” katanya.

Meski demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, protokol kesehatan dasar tetap dilakukan. Siswa dan pengajar wajib memakai masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak.

“Isi ruang mengajar akan dikurangi menjadi 75 persen,” kata Galih.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Hariyo Dewanto memastikan pihaknya siap menjalankan kebijakan pembelajaran tatap muka. Seluruh pengajar di Tulungagung, baik ASN maupun sukarelawan sudah siap dengan pembelajaran tatap muka.

"Yang penting guru-guru kita sudah siap divaksin, karena banyak yang masuk kelompok rentan,” katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tunggu Keputusan Bupati

Saat ini jumlah guru ASN sebanyak tujuh ribuan, dan sukarelawan sekitar 10 ribuan. Proses vaksinasi sudah menyasar pengajar. Seluruh pengajar harus sudah divaksin sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan.

“Jika ada satu saja yang belum divaksin, bisa menimbulkan celah penularan,” paparnya.

Haryo Dewanto atau yang biasa disapa Yoyok ini menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Bupati Tulungagung.

Selama pembelajaran secara daring, pihaknya sering mendapat protes dari wali murid. Mereka merasa keberatan dengan pelaksanaan pembelajaran daring (online).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya