Khofifah Berikan Santunan Keluarga Korban Banjir di Pasuruan

Selain bertakziyah, Khofifah juga memberikan santunan kepada keluarga korban dan menguatkan keluarga korban yang ditinggalkan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Feb 2021, 15:17 WIB
Gubernur Jatim Khofifah meninjau lokasi bekas banjir di Pasuruan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa takziah dan memberikan santunan keluarga Susminanti (70) dan Nanda Jeni Sekar Arum (19), warga Dusun Genukwatu Desa Kepulungan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, yang meninggal karena banjir.

"Pertama tentu kita ke sini kita ikut belasungkawa atas meninggalnya dua warga di sini. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban yang hanyut akibat banjir yang terjadi," ujarnya, Jumat (5/2/2021).

Khofifah juga mendoakan agar kedua korban yang meninggal dunia mendapat ampunan dari Allah atas segala khilaf dan diterima amal ibadahnya.

"Mudah-mudahan kedua beliau yang sudah dipanggil keharibaan Allah semua amal ibadahnya diterima oleh Allah dan khilafnya diampuni Allah mudah mudahan beliau Husnul khatimah," ucapnya.

Selain bertakziyah, Khofifah juga memberikan santunan kepada keluarga korban dan menguatkan keluarga korban yang ditinggalkan.

"Semoga ini bisa sedikit meringankan. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, keihklasan, dan ketabahan," ujar Khofifah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Luapan Sungai Kedunglarangan

Kabupaten Pasuruan  diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu 3 Februari kemarin.

Banjir tersebut melanda empat kecamatan di Kabupaten Pasuruan, yaitu Kecamatan Gempol, Desa Kalirejo, Desa Tambakan, Desa Kalianyar, Desa Manarui, Desa Masangan di Kecamatan Bangil, Desa Kedungringin, Desa Kedungboto di Kecamatan Beji dan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton dengan rata-rata Ketinggian air mencapai 20 sampai 30 cm.

Banjir tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan enam rumah hanyut dan 25 rumah mengalami rusak berat. Korban jiwa yang merupakan cucu dan nenek yaitu Susminanti (70) dan Nanda Jeni Sekar Arum (19), awalnya sempat dinyatakan hilang dan kemudian dilaporkan telah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis 4 Februari kemarin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya