Liputan6.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi membantah tudingan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul terkait banyaknya kunjungan ke lapangan sejak Gubernur Jokowi dilantik sembilan hari silam.
"Enggak tahu saya, enggak pencitraan, yang dimaksud pencitraan itu seperti apa?" ujar Jokowi usai memberikan hadiah kepada sejumlah pemenang lomba menulis "Surat untuk Jokowi" di Hotel Novotel, Jakarta Pusat, Rabu (24/10) malam.
Menurut Gubernur Jokowi, jika memang kunjungan ke lapangan atas dasar pencitraan, sudah pasti dirinya mengajak awak media. Selama ini, kata Gubernur Jokowi, justru media yang selalu membuntuti kemana dirinya melakukan kunjungan kerja.
"Kalau pencitraan kan media yang saya ajak, lah orang mereka yang mau ikut," ucap Gubernur Jokowi.
Terkait seringnya melakukan kunjungan ke lapangan menemui warga, menurut Gubernur Jokowi, adalah murni karena memang dirinya gemar turun ke lapangan. Bukan atas niatan sebagai pencitraan atau mencari sensasi belaka. "Lah suka-suka saya dong, saya sukanya di lapangan," ujar mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah dengan nada gurau.
Maka itu, dalam waktu dekat, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 berjanji membuktikan program yang selama ini digembar-gemborkan kepada masyarakat. "Kita lihat nanti, kalau sudah ada hasil dan realisasinya. Pertengan November akan terlihat realisasinya," pungkasnya.(AIS)
"Enggak tahu saya, enggak pencitraan, yang dimaksud pencitraan itu seperti apa?" ujar Jokowi usai memberikan hadiah kepada sejumlah pemenang lomba menulis "Surat untuk Jokowi" di Hotel Novotel, Jakarta Pusat, Rabu (24/10) malam.
Menurut Gubernur Jokowi, jika memang kunjungan ke lapangan atas dasar pencitraan, sudah pasti dirinya mengajak awak media. Selama ini, kata Gubernur Jokowi, justru media yang selalu membuntuti kemana dirinya melakukan kunjungan kerja.
"Kalau pencitraan kan media yang saya ajak, lah orang mereka yang mau ikut," ucap Gubernur Jokowi.
Terkait seringnya melakukan kunjungan ke lapangan menemui warga, menurut Gubernur Jokowi, adalah murni karena memang dirinya gemar turun ke lapangan. Bukan atas niatan sebagai pencitraan atau mencari sensasi belaka. "Lah suka-suka saya dong, saya sukanya di lapangan," ujar mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah dengan nada gurau.
Maka itu, dalam waktu dekat, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 berjanji membuktikan program yang selama ini digembar-gemborkan kepada masyarakat. "Kita lihat nanti, kalau sudah ada hasil dan realisasinya. Pertengan November akan terlihat realisasinya," pungkasnya.(AIS)
