Vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia Bawa Rupiah Menguat ke 14.070 per Dolar AS

Menjelang siang, rupiah menguat ke 14.070 per dolar AS.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 13 Jan 2021, 14:13 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) berpotensi menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan rupiah menguat seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat dan penyuntikan perdana vaksin Covid-19 di Indonesia.

Mengutip Bloomberg, Rabu (13/1/2021), rupiah dibuka di di angka 14.090 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah kembali menguat ke 14.070 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.070 per dolar AS hingga 14.102 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 0,34 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.109 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.231 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pagi ini terlihat tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mulai menurun dan hal itu mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Ini juga berpotensi mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (13/1/2021).

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup turun di kisaran 1,12 persen pada Selasa (12/1) dibanding sebelumnya tutup di 1,15 persen. Pagi ini imbal hasil obligasi AS sudah bergerak turun di 1,11 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Jakarta, Senin (9/11/2020). Rupiah dibuka di angka 14.172 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.210 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston menuturkan pelaku pasar juga masih berekspektasi positif terhadap potensi stimulus lanjutan AS di bawah Pemerintahan Joe Biden. Hal tersebut bisa menopang penguatan nilai tukar rupiah sebagai aset berisiko terhadap dolar AS.

"Dari dalam negeri, vaksinasi yang akan mulai dilakukan hari ini juga bisa memberikan dukungan untuk penguatan rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Pada Selasa (12/1) lalu rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per dolar AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya