Lonjakan Harga Telur dan Cabai Picu Inflasi di Kota Madiun

Komoditas penekan inflasi antara lain daging ayam ras, pepaya, bawang merah, pir, emas perhiasan, kacang panjang, salak, anggur, dan pisang.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2021, 20:00 WIB
Permintaan yang banyak untuk cabai di awal ramadan membuat harga cabai mengalami kenaikan, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (19/6/2015). Harga Cabai Rawit naik dari harga Rp16 ribu menjadi Rp20 ribu/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Surabaya - Terjadi laju inflasi pada Desember 2020 di Kota Madiun, Jawa Timur sebesar o,47 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 104,35 persen. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi tersebut imbas dari naiknya harga cabai rawit dan telur ayam ras.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Desember 2020 di Kota Madiun adalah cabai rawit, telur ayam ras, tomat, shampo, jeruk, cabai merah, minyak goreng, baja ringan, tarif KA, dan tukang bukan mandor," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny, Selasa, 5 Januari 2021.

Sedangkan komoditas penekan inflasi antara lain daging ayam ras, pepaya, bawang merah, pir, emas perhiasan, kacang panjang, salak, anggur, dan pisang, dilansir dari Antara.

Dari sebanyak 11 kelompok pengeluaran, ada empat kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan enam kelompok tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,37 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok penyedia makanan, dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Semua Wilayah Jatim Terimbas Inflasi

Tumpukan telur ayam ras yang dijual di salah satu stan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/12/2020). Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta menyiapkan operasi pasar guna mengendalikan harga pangan, salah satunya telur ayam yang mengalami kenaikan jelang Tahun Baru 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,06 persen.

Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.

Sementara itu, inflasi Desember 2020 pada delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat semua mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,71 persen, diikuti oleh Kota Surabaya 0,50 persen, Kota Madiun dan Kota Probolinggo masing-masing 0,47 persen.

Selanjutnya, Kabupaten Banyuwangi 0,43 persen; Kabupaten Jember 0,36 persen, Kota Malang 0,34 persen; dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri 0,28 persen. Secara keseluruhan, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,46 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya