Selama Sepekan Rupiah Menguat Tipis

Pergerakan nilai tukar rupiah selama satu minggu perdagangan (5-12 Oktober 2012) tampak mengalami kondisi yang melemah tipis

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2012, 06:35 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pergerakan nilai tukar rupiah selama satu minggu perdagangan (5-12 Oktober 2012) tampak mengalami kondisi yang melemah tipis. Tercatat bahwa pergerakan rupiah mengalami kondisi yang cenerung melemah sepanjang minggu.

Proyeksi dari IMF dan Bank Dunia mengenai melambatnya ekonomi global mengakibatkan tekanan bagi mata uang lokal tersebut. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Jumat (12/10) sore bergerak menguat sebesar 31 poin menjadi Rp9.624 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.655 per dolar AS. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam satu minggu belakangan mengalami pergerakan yang melemah dengan cukup signifikan.

Rupiah tampak mengalami penurunan sebesar 34 poin dari penutupan perdagangan minggu lalu yang ada di level Rp9590 per dolar. Tekanan yang cukup kuat datang setelah lembaga-lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia dan IMF menyatakan bahwa outlook pertumbuhan ekonomi global, Eropa dan China turun untuk tahun 2012 dan 2013.

Kondisi ini mengakibatkan mata uang berisiko, termasuk rupiah menjadi kurang diminati. Pergerakan melemah rupiah secara teknikal juga tampak terjadi setelah mata uang iniberhasil tembus level psikologis Rp9600 per dolar. Akan tetapi menjelang akhir minggu pelaku pasar kembali masuk ke pasar berisiko setelah ada pernyataan yang dinilai positif dari dana moneter internasional (IMF) bahwa negara-negara blok Euro yang terlilit hutang harus diberikan waktu lebih lama untuk memangkas defisit anggarannya.


IMF juga akan lebih memilih negara Yunani dan Spanyol untuk diberikan lebih banyak waktu untuk menekan defisit anggaran. Untuk satu minggu ke depan (12-19 Oktober 2012) pergerakan rupiah berpotensi untuk mengalami kenaikan terbatas. Penurunan rupiah yang cukup tajam diperkirakan akan cenderung tertahan. Rupiah tampaknya akan masih ditahan untuk tidak melemah terlalu berlebihan karena akan menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri. Tampaknya minggu depan pair USD/IDR akan berada dalam range antara resistance di level 9618 dan 9700, sementara berada support di level 9400 dan 9200. (http://www.vibiznews.com/ARI)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya