Dunia Terdampak COVID-19, Ini Pesan Paus Fransiskus di Misa Malam Natal

Ini pesan Paus Fransiskus pada Misa Malam Natal tahun ini saat dunia tengah terdampak pandemi COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Des 2020, 15:35 WIB
Paus Fransiskus (kiri) mengangkat Alkitab saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Misa Minggu Paskah biasanya dihadiri sekitar seratus ribu orang, namun tahun ini akan diadakan dalam gereja dengan jemaat terbatas. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus merayakan Misa Malam Natal secara sederhana, lantaran dunia masih terdampak pandemi Corona COVID-19.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (25/12/2020) ia mengatakan bahwa orang-orang harus merasa punya kewajiban untuk membantu yang membutuhkan, sebab bagi Paus Fransiskus, Yesus sendiri dilahirkan sebagai orang buangan yang miskin.

Misa diadakan di bagian belakang Basilika Santo Petrus dengan kurang dari 100 peserta, yang kebanyakan diisi oleh kardinal dan uskup.

Biasanya, Misa Malam Natal diadakan di bagian utama basilika dan dihadiri hingga 10.000 orang, termasuk korps diplomatik yang mewakili hampir 200 negara.

Setiap orang kecuali paus dan paduan suara kecil mengenakan masker selama Misa, yang dimulai dua jam lebih awal dari biasanya. Sehingga sejumlah orang yang hadir dapat pulang ke rumah pada jam 10 malam.

"Anak Tuhan dilahirkan sebagai orang buangan, untuk memberi tahu kita bahwa setiap orang yang terbuang adalah anak Tuhan ," kata Paus dalam homilinya.

Paus Fransiskus mengatakan, Natal harus membuat setiap orang merenungkan "ketidakadilan kita terhadap begitu banyak saudara dan saudari kita" alih-alih mengejar "keinginan tak berujung" dan kesenangan sesaat.

"Tuhan datang di antara kami dalam kemiskinan dan kebutuhan, untuk memberi tahu kami bahwa dalam melayani orang miskin, kami akan menunjukkan cinta kami kepadanya," kata paus berusia 84 tahun itu, yang merayakan Natal kedelapan di masa kepausannya.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pandemi COVID-19 di Italia

Orang-orang memakai masker untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19 saat berjalan di Roma, Italia, Senin (14/12/2020). Kasus COVID-19 di Italia mencapai 1.855.737 kasus, 65.011 orang meninggal dunia, dan 1.115.617 orang sembuh. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Orang Italia berada di bawah penguncian nasional untuk sebagian besar liburan Natal dan Tahun Baru. Toko-toko non-esensial akan tutup antara 24-27 Desember, 31 Desember sampai 3 Januari, dan 5-6 Januari.

Saat ini, orang diperbolehkan melakukan perjalanan hanya untuk pekerjaan, kesehatan atau alasan darurat.

Pembatasan tersebut berarti orang tidak akan dapat pergi ke Lapangan Santo Petrus atau basilika. Semua acara kepausan antara 24 Desember dan 6 Januari berlangsung di dalam ruangan dengan sedikit atau tanpa partisipasi publik dan disiarkan langsung di internet dan disiarkan di televisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya