Junjung Demokrasi Lewat Bali Democracy Forum, Dirjen WHO dan Sekjen PBB Apresiasi Indonesia

Pimpinan WHO dan PBB memberi apresiasi tertingginya kepada Indonesia atas penyelenggaraan acara Bali Democracy Forum ke-13 yang diadakan di tengah pandemi COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Des 2020, 13:47 WIB
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sambutan pembukaan di acara Bali Democracy Forum secara virtual pada Kamis (10/12/2020). (Dok: Screenshot Youtube MOFA Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Kedua pimpinan organisasi WHO dan PBB memberikan apresiasi tinggi kepada Indonesia karena telah menggelar Bali Democracy Forum (BDF) ke-13 yang diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19

Penyelenggaraan BDF di era pandemi COVID-19 menandakan bahwa Indonesia menjunjung tinggi pentingnya demokrasi dalam segala situasi.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Demokrasi, Good Governance, dan Supremasi Hukum adalah tiga aspek terpenting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan dan kesetaraan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah bergabung dalam solidarity trial dan skema vaksin COVAX Facility.

"Ini beberapa kali sudah saya sampaikan kepada media, dan menekankan pentingnya vaksin dan obat-obatan menjadi public goods dan dapat diakses secara setara oleh semua orang," ujar Menlu Retno dalam press briefing kepada awak media pada Kamis (10/12/2020). 

"Jadi equitable akses terhadap vaksin dan obat-obatan ini juga merupakan salah satu prinsip yang terus di sampaikan Indonesia dari sejak awal pandemi ini," lanjutnya lagi.

Dirjen WHO juga juga mengatakan bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan peringatan bahwa sistem kesehatan, ekonomi dan politik saling berkaitan erat. Kesehatan adalah sebuah investasi penting bagi terciptanya stabilitas, kemakmuran dan ketahanan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Apresiasi Sekjen PBB

Sekjen PBB, Antonio Gutteres dalam sambutan pembukaan di acara Bali Democracy Forum secara virtual pada Kamis (10/12/2020). (Dok: Screenshot Youtube MOFA Indonesia)

Selain Dirjen WHO, Sekjen PBB Antonio Guterres pun turut menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia atas penyelenggaraan BDF di tengah pandemi COVID-19.

Sekjen PBB menekankan bahwa tantangan global pandemi COVID-19 tidak boleh merusak nilai-nilai demokrasi, mengancam hak asasi manusia, atau digunakan untuk membatasi ruang sipil. Masyarakat sipil, media, dan sains harus menjadi bagian dari solusi.

"Jadi inclusiveness itu juga ditekankan para pembicara berikutnya di sesi pertama ini," papar Menlu Retno. 

BDF menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai kebebasan, inklusi menurut sekjen PBB, dan rasa hormat satu sama lain.

Solidaritas internasional juga disampaikan oleh Sekjen PBB, dan kepemimpinan politik sangatlah penting untuk perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia untuk semua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya