Pemerintah Bakal Lelang 10 Wilayah Kerja Migas di 2021

Kementerian ESDM tengah menyiapkan 10 wilayah kerja (WK) migas untuk dilelang pada 2021

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Des 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian ESDM tengah menyiapkan 10 wilayah kerja (WK) migas untuk dilelang pada tahun 2021. Saat ini, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyebutkan ada 5 WK yang sudah siap.

“Tahun depan 10 WK akan ditawarkan. Sudah siap 5 WK dan 5 WK lagi akan disiapkan," ujar Tutuka dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering, Rabu (9/12/2020).

Namun, ada catatan dalam pelaksanaan lelang wk ini. Tutun mengatakan, kualitas data wk menjadi salah satu perhatian pemerintah dan para investor.

Untuk itu, ia menjamin saat ini keterbukaan data jadi salah satu poin yang didorong Kementerian ESDM. Ia menjelaskan, para investor kini dapat mendaftarkan diri untuk menjadi membership yang memungkinkan para investor mengakses data potensi yang ada.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian, Montty Girianna menilai alokasi dana untuk penyiapan data WK migas masih tergolong minim. Sehingga kualitas data yang dihasilkan juga tidak maksimal. Diduga, ini menjadi salah satu penyebab WK migas kurang diminati investor.

"Cekungan pas ditawarkan ke pelaku usaha kan data-data nya betul-betul harus dikumpulkan Badan Geologi, tapi dananya sangat minim dibanding negara lain," kata Monty dalam kesempatan yang sama.

Dalam catatannya, Badan Geologi menghasilkan data untuk dua hingga tiga WK Migas dalam setahun, yang kemudian akan dilelang oleh Kementerian ESDM.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kurang Optimalnya Data Wilayah Kerja Migas Bikin Investor Ogah Mampir

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Deputi Bidang Koordinasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian, Montty Girianna meminta Kementerian ESDM untuk membenahi kualitas data wilayah kerja (WK) migas.

Menurutnya, selama ini alokasi dana untuk penyiapan data WK migas masih tergolong minim. Sehingga kualitas data yang dihasilkan juga tidak maksimal. Diduga, ini menjadi salah satu penyebab WK migas kurang diminati investor.

"Cekungan pas ditawarkan ke pelaku usaha kan data-datanyanya betul-betul harus dikumpulkan Badan Geologi, tappi dananya sangat minim dibanding negara lain," jelas Montty dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering, Rabu (9/12/2020).

Dalam catatannya, Monty menyebutkan Badan Geologi menghasilkan data untuk dua hingga tiga WK Migas dalam setahun, yang kemudian akan dilelang oleh Kementerian ESDM.

Dalam ksempatan yang sama, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengakui kurang optimalnya kualitas data WK. Untuk itu, ia menjamin saat ini keterbukaan data jadi salah satu poin yang didorong Kementerian ESDM.

Ia menjelaskan, para investor kini dapat mendaftarkan diri untuk menjadi membership yang memungkinkan para investor mengakses data potensi yang ada. Saat ini, Kemneterian ESDM tengah mempersiapkan 10 WK yang sipa untuk dilelang tahun depan.

"Tahun depan 10 WK akan ditawarkan. Sudah siap 5 WK dan 5 WK lagi akan disiapkan," ujar Tutuka. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya