Dipercaya Tangkal Covid-19, Warga di Desa Ini Pasang Orang-Orangan Sawah di Rumah

Warga di sebuah desa di Kamboja, memiliki cara unik agar terhindar terinfeksi virus Corona Covid-19.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 04 Des 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi orang-orangan sawah (@hls44/Unsplash).

Liputan6.com, Kamboja - Warga di sebuah desa di Kamboja, memiliki cara unik agar terhindar terinfeksi virus Corona Covid-19. Bukan menggunakan masker dan menerapkan jarak sosial, namun warga bernama Ek Chan memilih membuat orang-orangan sawah untuk menangkal virus tersebut.

Dua orang-orangan sawah milik Chan dijuluki Ting Mong. Wanita berumur 64 tahun itu menempatkan orang-orangan sawah itu di gerbang rumahnya di provinsi Kandal, dekat ibu kota Phnom Penh. Tindakannya itu membuatnya merasa tenang tidak akan terpapar Covid-19.

Praktik tersebut nyatanya telah ada selama lebih dari satu abad di beberapa desa Kamboja, di mana warganya mempercayai kemampuan orang-orangan sawah untuk menangkis roh jahat dan penyakit seperti Covid-19.

“Sejak saya membuat Ting Mong ini, mereka membantu menakut-nakuti virus apa pun termasuk virus Corona dan menghentikan penyebarannya ke keluarga saya,” kata Ek Chan, melansir dari Reuters, Jumat (4/12/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tidak Khawatir Tertular Covid-19

(screenshoot reuters.com)

Dia mengatakan hanya tahu sedikit tentang Covid-19. Meski dia percaya pada kekuatan orang-orangan sawahnya, tapi dia berharap vaksin gratis segera tersedia.

“Saya sendiri sangat percaya pada keajaiban orang-orangan sawah dan saya sama sekali tidak khawatir tertular virus,” tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Waspada Terpapar Covid-19

Kamboja menjadi salah satu negara yang paling sedikit terkena dampak virus Corona, dengan 307 kasus dan tidak ada kematian yang dilaporkan. 

Meski begitu, masyarakat tetap waspada bakal terinfeksi virus Corona setelah Menteri Luar Negeri Hongaria dinyatakan positif usai mengunjungi negara itu.

Itu mendorong dilakukannya tes virus Corona dan isolasi ratusan orang yang berpotensi terpapar, termasuk Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya