Polisi Kembali Jaga Gedung KPK

Puluhan Polisi berseragam lengkap kembali berjaga di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak hanya satuan unit Shabara yang menjaga gedung pembasmi koruptor tersebut, tapi juga satuan Brimob.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Okt 2012, 15:11 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Puluhan Polisi berseragam lengkap kembali berjaga di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak hanya satuan unit Shabara yang menjaga gedung pembasmi koruptor tersebut, tapi juga satuan Brimob.

Pantauan liputan6.com di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10), belasan satuan unit Shabara mulai menjaga halaman Gedung KPK. Puluhan Brimob juga turut berjaga-jaga di luar Gedung KPK yang tepatnya di warung-warung makan di luar Gedung KPK.

Kapospol Kuningan, Iptu I Gede, yang sebelumnya diwawancarai oleh wartawan di Gedung KPK, Kuningan Jakarta mengatakan, pengerahan aparat kepolisian ini untuk mengantisipasi aksi demo para pendukung KPK yang melakukan aksinya sejak Jumat (5/9) malam tadi, serta untuk mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Untuk antisipasi massa pendukung KPK. Menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapospol Kuningan, Iptu I Gede, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (6/10).

Kemarin, situasi di Gedung KPK mulai terlihat panas sejak pukul 18.00 WIB, sejumlah polisi dari Polda Bengkulu mendatangi Gedung KPK. Targetnya cuma satu, menangkap penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan untuk dijerat kasus penganiayaan berat di tahun 2004. (baca: Polisi Kepung Gedung KPK)

Menurut versi KPK, kasus itu sendiri sebenarnya sudah dianggap selesai oleh polisi. Novel saat itu sudah dihadapkan dalam sidang kode etik polisi dan dinyatakan bersalah. Namun saat itu, Novel sebenarnya tidak bersalah. Novel justru menanggung kesalahan anak buahnya.

Novel akhirnya tidak jadi dibawa polisi. Pimpinan KPK pun tegas-tegas sudah menyatakan pasang badan untuk membantu Novel. Polri sendiri menegaskan, tindakan ini bukanlah upaya kriminalisasi KPK. Polri punya bukti kuat atas tindakan yang dilakukan Novel. (FRD)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya