Bantu Jaga Ketahanan Pangan, PGN Pasok 12 BBTUD Gas ke Pupuk Kujang

PGN berkomitmen penuh terhadap pemanfaatan gas bumi yang dapat membantu upaya pemulihan ekonomi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Nov 2020, 20:00 WIB
embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyalurkan gas perdana (Gas In) ke PT Pupuk Kujang Cikampek. Ini merupakan komitmen PGN dalam meningkatkan ketahanan energi dan pangan nasional.

Direktur Komersial PGN, Faris Aziz mengatakan, saat ini PGN berkomitmen penuh terhadap pemanfaatan gas bumi yang dapat membantu upaya pemulihan ekonomi akibat dampak dari Covid-19. Maka implementasi Keputusan Menteri ESDM 89K/ 2020 tersebut dirasa juga menjadi kebijakan stimulus, agar industri tertentu penerima manfaat dapat menggeliat kembali.

“Khusus pada industri pupuk, kami berharap dapat memberikan manfaat untuk keberlangsungan produksi pupuk maupun diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing. Sejalan dengan optimisme Pupuk Kujang dalam menghadapi persaingan global dan meningkatkan kualitas produk pupuk untuk petani,” kata Faris, di Jakarta, Selasa (24/11/20).

Penyaluran gas PGN ke Pupuk Kujang dimulai sejak Selasa, (24/11/20), seiring dengan telah selesainya periode Turn Arround Maintenance pada Plant 1A Pupuk Kujang.

Alokasi gas PGN yang disalurkan ke Pupuk Kujang sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yaitu sebesar 12 BBTUD untuk tahun 2020 dan akan meningkat menjadi 25 BBTUD pada 2021, dengan harga USD 6,0 per MMBTU sesuai penugasan pemerintah dalam Kepmen ESDM 89.K/2020.

Kapasitas produksi pada Plant 1A Pupuk Kujang sebesar 570 ribu ton per tahun urea dan 330 ribu ton per tahun amoniak.

Gas bumi menjadi bahan baku utama dalam produksi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK. Efisiensi biaya pokok produksi pupuk, juga dapat membantu pemerintah untuk penghematan anggaran subsidi pupuk yang dibayarkan kepada PT Pupuk Kujang.

“Jaminan ketersediaan gas bumi dengan harga yang efisien, semoga juga dapat bermanfaat untuk keberlangsungan pabrik Pupuk Kujang dalam menjaga ketersediaan pupuk urea di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah,” imbuh Faris.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penyaluran Gas

Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Faris menambahkan, dengan penyaluran gas untuk Pupuk Kujang yang berada di area Karawang, juga menandakan bahwa infrastruktur PGN sudah dapat menjangkau pemenuhan gas bumi di wilayah tersebut.

Di area Karawang, saat ini PGN telah melayani ±154 komersial & industri di 7 Kawasan Industri dengan total penyaluran gas bumi lebih dari ± 72 BBTUD. Sektor pelanggan industri di area Karawang bergerok di sektor tekstil, keramik, kaca, logam dasar, pabrikasi logam, kimia, makanan, kertas, dan lain-lain.

Khusus untuk pelanggan industri yang mendapatkan manfaat Kepmen ESDM 89K 2020 di area Karawang, ada sekitar 15 industri dengan alokasi gas sekitar ± 37 BBTUD.

“Dari segi infrastruktur, PGN sudah cukup mumpuni untuk memperluas layanan gas bumi di area Karawang. Kemudian untuk penyediaan pasokan gas, PGN area Karawang juga sudah siap,” tutur Faris.

Faris menegaskan, potensi efisiensi dari penyaluran gas untuk Pupuk Kujang diharapkan mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional. Sebagai bagian dari Holding Migas.

"PGN akan selalu hadir menjadi menjadi bagian dari solusi nyata untuk meng- energize negara dan masyarakat," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya