PLN Jatim Minta Warga Laporkan Potensi Gangguan Kelistrikan

Gangguan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jatim telah mengakibatkan terganggunya pasokan listrik, dan gangguan di sejumlah daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2020, 04:00 WIB
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik khususnya yang belum memiliki pendanaan demi penyelamatan operasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi ada badai dan angin kencang, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur meminta masyarakat aktif melaporkan potensi bahaya kelistrikan untuk menjaga keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan.

Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Timur, Adriansyah menuturkan, cuaca ekstrem seperti angin kencang dan badai memicu pohon-pohon yang berada di dekat jaringan listrik rentan tumbang, sehingga menyebabkan terganggunya pasokan listrik, Minggu, 22 November 2020.

"Kami meminta partisipasi dan keikutsertaan masyarakat semua untuk turut melaporkan potensi-potensi bahaya yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstem ini," katanya, meminta, dilansir dari Antara.

Ia mencatat, gangguan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jatim telah mengakibatkan terganggunya pasokan listrik, dan gangguan tertinggi disumbangkan beberapa daerah seperti Situbondo, Jember, Malang, Pacitan, Ponorogo dan Mojokerto.

"Seperti di Desa Magersari, Tumpang, Malang terjadi angin puting beliung dan pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik bertegangan 20 KV pada 19 November pukul 10.00 WIB yang mengakibatkan 1 konstruksi Tegangan Menengah rusak/jatuh ke tanah dan total padam 6 gardu yang menyuplai sekitar 1100 pelanggan," kata dia.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Siagakan 906 Personel

PLN unit induk distribusi Jawa Timur memiliki beberapa program percepatan, salah satunya listrik desa atau biasa disebut Lissa. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

PLN UID Jatim, kata Adriansyah telah menurunkan petugas yang terdiri atas 2 regu pemeliharaan, 2 regu pelayanan keandalan, dan 1 regu inspeksi untuk dikerahkan dengan dikomando Manager Bagian Jaringan UP3 Malang, Donna Chandra.

"Sehingga pada pukul 14.50 WIB setelah sekian waktu melaksanakan upaya penormalan, seluruh pelanggan di wilayah Magersari, Tumpang telah menyala total," katanya.

Adriansyah mengatakan, selain meminta masyarakat aktif, PLN juga menggiatkan piket mulai dari Unit Induk Distribusi, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) hingga Unit Layanan Pelanggan (ULP) seluruh Jawa Timur untuk menjaga jarak aman pohon dengan jaringan listrik.

Ia menyebutkan mulai dari Oktober hingga saat ini, tim PLN tengah memotong pohon yang berpotensi menganggu jaringan listrik sebanyak 26.143 pohon, dengan izin dinas terkait serta masyarakat setempat.

"Dalam mendukung kegiatan ini kami juga menyiagakan 906 personel dari seluruh unit di Jawa Timur dan dibekali dengan sarana dan prasarana perbaikan (peralatan kerja, kendaraan) dalam keadaan siaga dan prima. Jika mendapati potensi bahaya silakan lapor ke Contact Center PLN 123 atau ke Unit Layanan PLN terdekat," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya